TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pelaksanaan program jaminan kesehatan masyarakat lewat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) bidang Kesehatan tidak dilakukan serempak. "BPJS bidang Kesehatan berlaku di Jawa Barat dan Aceh sebagai proyek percontohan pada 1 Januari 2014," kata Ahmad Heryawan di sela Musyawaran Perencanaan Pembangungan Jawa Barat di Bandung, Rabu, 10 April 2013.
Menurut dia, alasan Jawa Barat ditunjuk menjadi wilayah yang akan menjalani program percontohan BPJS Kesehatan itu, diantaranya program rujukan dalam layanan kesehatannya mendapat penilaian terbaik dibandingkan daerah lain di Indonesia. "Percontohan ini artinya, program pusat yang didahulukan, kalau sudah berhasil, direplikasi ke provinsi lain," kata Heryawan.
Kepala Bapepda Jawa Barat Deny Juanda Puradimaja mengatakan, pelaksanaan BPJS Kesehatan di Jawa Barat berlaku bertahap, tidak serempak di seluruh Jawa Barat. "Belum (serempak), nasional juga gak serempak. dilaksanakan di sekitar Bandung Raya dulu," kata dia.
Menurut Deny, sejumlah masalah perlu dibenahi untuk menyongsong pelaksanaan pelayanan jaminan kesehatan lewat BPJS Kesehatan. Di antaranya, mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran untuk kesehatan sesuai proprosinya.
Pemerintah Jawa Barat juga berencana membangun 4 fasilitas rawat inap yang masing-masing berkapasitas 400 tempat tidur di Sukabumi, Bekasi, Tasikmalaya, dan Cirebon. Anggaran untuk masing-masing lokasi antara Rp 50 miliar hingga Rp 60 miliar.
Ketua Komisi E DRPD Jawa Barat, yang membidangi soal kesehatan, Didin Supriadin meminta pemerintah pusat agar tidak tanggung-tanggung mendukung rencana ini. Jawa Barat masih kekurangan rumah sakit yang bisa di andalkan untuk melayani pasien rujukan. "Paling tidak di setiap wilayah ada 1 rumah sakit yang betul-betul bisa di andalkan untuk program ini," katanya.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana wanti-wanti agar pemerintah Jawa Barat mempersiapkan diri untuk melaksanakan program BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014 nanti. " Harus siap sarana dan prasarananya, tidak hanya infrastruktur tapi sistem rujukan. Kalau nggak, bisa repot," kata dia.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Kurangnya Koneksi Sosial Tigkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular Hingga Depresi
16 jam lalu
Kondisi hubungan sosial berimplikasi besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang
Baca SelengkapnyaAhli Jelaskan BPA Jadi Ancaman Nyata untuk Kesehatan
16 jam lalu
Pakar kesehatan dan riset-riset internasional sudah lama menyatakan bahaya paparan Bisphenol A (BPA) dalam jangka panjang bisa membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaPolusi Catat Rekor, Pakistan Tutup Sekolah Dasar di Lahore
1 hari lalu
Kota terbesar kedua di Pakistan, Lahore, akan menutup sekolah-sekolah dasar selama sepekan karena tingginya tingkat polusi
Baca SelengkapnyaIHSG Ambruk ke Level 7.505 di Awal November, Senin Diproyeksi Terjadi Pelemahan Lanjutan
4 hari lalu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk ke level 7.505,26 pada akhir perdagangan Jumat, 1 November.
Baca Selengkapnya4 Fakta Gaya Renang Prabowo, Teknik Menyusup Tanpa Riak Air
4 hari lalu
Gaya renang Prabowo yang tanpa riak dan gelembung air itu adalah gaya berenang prajurit yang tengah menyusup di dalam air.
Baca Selengkapnya7 Manfaat Makan Mangga pada Malam Hari
4 hari lalu
Ternyata mengonsumsi buah mangga pada malam hari juga mendatangkan manfaat bagi kesehatan.
Baca SelengkapnyaAhli Kesehatan Usul Jakarta Punya Rumah Sakit dengan Konsep Tanpa Dinding
9 hari lalu
Calon Gubernur DKI Jakarta membicarakan tema kesehatan dalam debat kedua. Ahli kesehatan sarankan Jakarta punya rumah sakit tanpa dinding.
Baca SelengkapnyaWHO Sebut Gaza Utara dalam Situasi Bencana Kesehatan
9 hari lalu
WHO menyebut Gaza utara mengalami krisis kesehatan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Gelar Promosi Wisata Kesehatan Internasional Perdana di Belanda
10 hari lalu
Indonesia menggelar acara promosi wisata kesehatan internasional pertama di Belanda.
Baca SelengkapnyaDirut BPJS Kesehatan Imbau Kelas Menengah Investasi Asuransi Kesehatan
11 hari lalu
Survei Inventure 2024 menemukan kelas menengah mulai mengurangi pengeluaran dalam kategori asuransi di tengah menurunnya daya beli.
Baca Selengkapnya