Belum Dapat Jabatan, Jenderal Hardiono: Santai!  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 9 April 2013 13:27 WIB

Pejabat baru Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso (kiri) bersalam komando dengan mantan pejabat Pangdam/IV/Diponegoro Mayjen TNI Mulhim Asyrof (kanan), pada upacara pisah sambut di Makodam IV/Diponegoro Semarang, Jateng, Senin (23/7). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima Komando Daerah Militer IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Hardiono Saroso mengaku santai meski belum mendapat kejelasan perihal jabatan dan tugasnya di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta. "Belum tahu, terserah Kepala Staf Angkatan Darat mau kasih jabatan apa," katanya di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa, 9 April 2013.

Hardiono baru saja dimutasi menjadi perwira tinggi TNI non-job pada 7 April 2013. Pemutasiannya terjadi setelah hasil penyelidikan Tim Investigasi TNI AD mengenai penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, dibeberkan ke publik. Dalam penyerangan ini, empat tahanan titipan polisi tewas dibantai anggota Komando Pasukan Khusus Grup II Kandang Menjangan, Kartasura.

Menurut Hardiono, selama belum ada tugas dan jabatan yang jelas, dirinya dapat menjalankan hobinya, yaitu bermain musik dan menerbangkan pesawat air modelling. Ia juga menyatakan, secara umum dalam mutasi tugas utamanya adalah membantu kerja Kepala Staf AD, yang saat ini dijabat oleh Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.

Pramono sendiri membenarkan Hardiono sudah aktif bertugas di Markas Besar AD. Meski belum menyatakan secara tegas dan jelas jabatan baru, ia menyatakan peran Hardiono sangat dibutuhkan setelah Asisten Personalia Kepala Staf TNI AD Mayjen Sunindyo dimutasi menjadi Pangdam IV Diponegoro. "Ada, ada jabatan di staf khusus," kata Pramono.

Hardiono diangkat pada 9 Juli 2012 menggantikan Mayjen Mulhim Asyrof. Sehari setelah penyerbuan di LP Cebongan, Hardiono sempat menyatakan bahwa Kopassus Kandang Menjangan tidak terlibat sejak hari kejadian, yakni pada 23 Maret 2013. Padahal, Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigadir Jenderal Unggul K. Yudhoyono, mengatakan 11 anggota Kopassus terlibat dalam penyerbuan berdarah itu.

FRANSISCO ROSARIANS

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas

Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M Top

SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus

SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum

Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya