TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Komisi Hukum (III) Dewan Perwakilan Rakyat berkunjung ke Poso, Sulawesi Tengah, gagal dilaksanakan. Batalnya kunjungan membuat sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di sana kecewa dan mengecam kegagalan ini. Komisi Hukum beralasan, mereka tidak bertandang ke Poso karena jadwal kerja yang padat.
"Saya hari ini mesti rapat Century, dan ada juga anggota yang ke Cebongan, Yogyakarta," kata anggota Komisi Hukum, Nudirman Munir, di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 3 April 2013. Lagi pula, kata Nudirman, mereka yang mengetahui kejadian di Poso semuanya sudah berada di Palu. Misalnya, Kapolda Sulawesi Tengah, Panitia Kerja Kasus Poso DPRD Poso, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Nudirman menuturkan, mereka sudah mendengar pemaparan dari pihak-pihak yang mengetahui tindakan Densus 88 di Poso. Apa yang disampaikan DPRD Poso, kata dia, sudah mewakili informasi yang dibutuhkan Komisi Hukum. "Kami melihat memang ada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Densus," ujarnya.
Nudirman membantah anggapan bahwa Komisi Hukum takut berkunjung ke Poso. Menurut dia, batalnya kunjungan ini benar-benar karena kesibukan anggota Komisi. Dia sudah mendengar ihwal kekecewaan sejumlah tokoh Islam di Poso. Menurut dia, jika memang ada waktu, Komisi Hukum pasti akan menemui tokoh-tokoh ini. "Kalau mesti ke Poso dulu, saya baru balik besok, padahal sudah ada agenda lain," ujarnya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Ini Kaus Oblong Paling Mahal di Dunia
Filipina Siap Evakuasi Warga dari Korea Selatan
Korut Operasikan Lagi Reaktor Nuklir Era Soviet
Khaled Meshaal Kembali Pimpin Hamas
Berita terkait
Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001
25 Februari 2022
Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik
Baca SelengkapnyaJika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso
11 Oktober 2016
Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.
Baca SelengkapnyaOperasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono
10 Agustus 2016
Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.
Baca Selengkapnya16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron
8 Agustus 2016
Polisi menetapkan 16 DPO jaringan Mujahidi Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Baca SelengkapnyaIntel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan
28 Juli 2016
Anggota intel Operasi Tinombala di Poso, Sersan Dua Muhammad Ilman, akan dimakamkan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Baca SelengkapnyaIntel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso
27 Juli 2016
Tim Divisi Propam dan Kepala Korps Brimob langsung berangkat ke Poso untuk memeriksa anggota Brimob yang salah tembak oleh intel TNI Satgas Tinombala.
Baca SelengkapnyaSantoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso
22 Juli 2016
Pansus RUU Antiterorisme ingin menangkap aspirasi warga Poso pasca-tewasnya Santoso.
Baca SelengkapnyaAktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso
18 Juli 2016
Polisi diminta mengedepankan pendekatan dialog konstruktif dalam menghadapi kelompok Santoso di Poso.
Baca SelengkapnyaBegini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso
17 Juni 2016
Komandan Pos Lape memerintahkan Pos Tamanjeka mendalami dan memastikan kebenaran akan informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur
25 Mei 2016
Mayat itu diduga bernama Aco alias Sucipto dari Malino. Dia adalah anak buah Santoso yang selama ini menjadi buron.
Baca Selengkapnya