Jika SBY Ketua Umum, Kubu Anas: Ibas Harus Lengser

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 27 Maret 2013 13:05 WIB

Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Anas Urbaningrum disaksikan Edhie Baskoro Yudhoyono. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Kongres Luar Biasa Demokrat digelar akhir pekan mendatang, permintaan agar Susilo Bambang Yudhoyono bersedia menjadi Ketua Umum Demokrat semakin kuat. Tak hanya dari pengurus Dewan Pimpinan Daerah, dukungan terhadap Ketua Majelis Tinggi partai ini juga datang dari sahabat mantan ketua umum partai Anas Urbaningrum. "Kalau SBY mau jadi ketua umum, saya kira semua akan dukung dia," kata sahabat Anas, Mirwan Amir, di kompleks parlemen Senayan, Rabu, 27 Maret 2013.

Namun, menurut Mirwan, bila SBY bersedia menjadi ketua umum, harus ada perubahan dalam kepengurusan partai. Mirwan menilai posisi yang perlu diganti adalah posisi sekretaris jenderal, yang kini dipegang putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono. "Saya rasa harus ganti karena tak elok, misal ketumnya SBY, dan sekjen anaknya sendiri."

Mirwan belum bisa menjelaskan siapa yang akan disodorkan untuk menggantikan Ibas. Namun, menurut dia, penggantian ini baru bisa dibahas secara terbuka di kongres. Apalagi dia masih menyangsikan kesediaan SBY untuk maju sebagai ketua umum. Yang pasti, kata Mirwan, timnya tetap akan menyiapkan Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa untuk maju dalam kongres. Tak hanya jadi ketua umum, Mirwan tak menampik kemungkinan Saan akan diusung jadi sekjen mendampingi SBY. "Kita lihat saja nanti di kongres."

Mirwan mengatakan, selain soal penggantian posisi sekretaris jenderal, bila SBY benar-benar bersedia maju sebagai ketua umum, harus ada beberapa perubahan dalam kongres nanti. Perubahan itu, misalnya, soal posisi Majelis Tinggi dan Dewan Pembina. Terpilihnya SBY sebagai ketua umum juga akan memudahkan jalan untuk melakukan perubahan AD/ART seperti diusulkan beberapa kader.

Ketua DPP Demokrat Gede Pasek Suardika sebelumnya meminta agar struktur Majelis Tinggi dalam partai dihapuskan. Posisi ini berpotensi menimbulkan dualisme kepengurusan partai. "Kedudukan tertinggi di partai harusnya ketua umum," kata Mirwan. Kongres rencananya digelar di Bali pada 30-31 Maret nanti. Seluruh pengurus DPD dan DPC sudah menyatakan kesediaan untuk hadir.

IRA GUSLINA SUFA

Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita Lainnya:

Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI

Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman

Berita terkait

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

26 Februari 2024

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya