TEMPO.CO, Sleman -- Sebanyak 5 ribu mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) eksodus dari Yogyakarta ke sejumlah daerah. Mereka merasa takut pasca-penembakan empat narapidana Lembaga Pemasyarakatan, Cebongan, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu, 23 Maret 2013. Keempat korban tersebut semua berasal dari NTT.
Sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa NTT, Daniel Dama Ledo, mengatakan mahasiswa ketakutan setelah beredar pesan singkat tentang sweeping oleh kelompok tak dikenal dan bersenjata ke pusat-pusat hunian mahasiswa. Mereka mengungsi ke kerabat yang ada di Malang, Solo, dan Surabaya. "Separuh dari 10 ribu mahasiswa NTT, terutama dari Kupang, eksodus," kata dia kepada Tempo di kantornya, Sleman, Selasa sore, 26 Maret 2013. (Baca juga: Asrama mahasiswa NTT ditinggal penghuni)
Menurut dia, 20 orang sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa NTT telah bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Brigjen Polisi Sabar Rahardjo dan Komandan Kodim Sleman untuk meminta jaminan keamanan mahasiswa asal NTT. Selain jaminan kemananan, para sesepuh juga meminta polisi menyelesaikan kasus penembakan secara tuntas. "Kasus itu tanggung jawab negara. Harus diselesaikan agar tidak menimbulkan preseden buruk," katanya.
Para sesepuh, kata Daniel, prihatin dengan pernyataan Kapolda DIY bahwa kasus ini sulit diungkap. Pernyataan ini menimbulkan ketidakpastian kondisi mahasiswa NTT di Yogyakarta.
Dia menambahkan sesepuh akan berdiskusi untuk mendata mahasiswa dan warga NTT serta warga yang terjebak perkelahian. Ia menyerukan perdamaian dan menolak kekerasan. "Kekerasan tidak perlu dibalas dengan kekerasan. Itu seperti besi menancapkan besi," katanya.
Sebelumnya, empat tahanan LP Cebongan, yang menjadi tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus Sertu Santoso, dieksekusi kawanan bersenjata pada Sabtu pekan lalu. Mereka adalah Yohanes Juan Mambait, Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga alias Dedi, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu alias Adi. Empat jenazah telah diterbangkan ke NTT Senin pagi, 25 Januari 2013. Cek info penyerangan profesional di penjara Cebongan Sleman.
SHINTA MAHARANI
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo
Berita Terkait:
Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan
Beragam Cara Atasi Trauma di Penjara Cebongan
Agar Penjara Cebongan Sleman Tak Bikin Ngeri
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
9 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
9 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
11 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
11 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
11 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
11 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
11 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
11 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
12 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
12 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya