Lokasi bencana tanah longsor di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (25/3). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Bupati Bandung Barat, Abubakar, mengatakan bencana longsor Cililin dengan 17 korban tertimbun, Senin pagi, 25 Maret 2013 merupakan bencana terbesar di Kabupaten Bandung Barat. "Ini bencana dengan jumlah korban jiwa terbanyak dalam lima tahun terakhir. Atas nama Pemda kami menyatakan prihatin dan bela sungkawa," ujarnya saat melawat ke lokasi kejadian.
Abubakar memutuskan kondisi tanggap darurat bencana longsor Cililin selama 7 hari. "Masa siaga bencana bisa diperpanjang 14 hari, terus 21 hari. Sekarang fokus kami adalah pencarian korban yang masih tertimbun," kata dia.
Tentang penyebab longsor, Abu akan meminta bantuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk melakukan penyelidikan. "Yang jelas sementara ini longsor sekitar 05.30 tadi terjadi setelah hujan besar semalaman di lokasi," kata dia.
Pemerintah juga memastikan akan menanggung kerugian warga, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandung Barat Maman Sulaeman.
Bencana longsor terjadi pukul 05.30 tadi. Sebanyak enam warga ditemukan tewas tertimbun, sedangkan 11 warga lagi masih dalam pencarian. Lokasi terletak di Kampung Nagrog RT 04 RW 07 Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, 50 kilometer di barat daya Kota Bandung.
Lokasi longsor terletak beberapa kilometer setelah pusat Kota Cililin. Titik longsor terletak di kawasan perbukitan. Untuk mencapai lokasi, Tempo mendaki jalan selebar 1,5-2 meter sepanjang sekitar 5 kilometer. Untuk mencapai Nagrog, harus berjalan kaki melintasi satu bukit dengan kemiringan sekitar 50 derajat.
Lahan yang longsor adalah bukit dengan kemiringan lebih dari 30 derajat di atas kampung Nagrog. Material longsor dari bukit setinggi 100-an meter, melorot dan menimbun areal sepanjang hampir 500 meter. Sedikitnya tujuh rumah tertimbun. ERICK P. HARDI
