Mantan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Inspektur Jenderal Djoko Susilo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO , Jakarta: Puluhan petani dengan arit, golok dan karung menyerbu lokasi "Kebun Binatang" milik Inspektur Jenderal Djoko Susilo di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa, 19 Maret 2013.
Sejak pagi, mereka sudah memadati areal itu. Di atas hamparan rerumputan, mereka segera beraksi dengan arit. Karung-karung rumput pun segera penuh.
"Mumpung nggak ada yang jaga dan melarang lagi," kata Cece Cahyana, salahsatu petani itu, ketika ditemui Tempo di lokasi "Kebun Binatang" milik mantan Kepala Korp Lalu-Lintas (Korlantas) Mabes Polri yang kini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
"Dulu, kalau kami nekad mau masuk cari rumput di kebun Pak Jenderal ini, selalu diancam akan ditembak," timpal Dayat, pencari rumput asal Desa Kumpay lainnya. "Yang menebar ancaman itu orang kepercayaan Jenderal Djoko."
"Kalau nggak disegel KPK kami nggak mungkin bisa mencari rumput dan kayu bakar sebebas ini," ujar Dayat. "Terima kasih KPK."
Penjaga Kebun Binatang milik mantan Direktur Akpol itu, Iyan Sofyan, mengaku mafhum atas tingkah laku para petani satu desa yang mendadak semringah tersebut.
"Sejak KPK menyegel kebun ini, saya memang membebaskan mereka untuk mencari rumput dan kayu bakar dengan catatan asal tidak merusak saja," ujar Iyan.
Iyan yang sudah dua tahun bekerja sebagai penjaga kebun itu, mengaku sebelumnya warga tak berani menyentuh lokasi kebun majikannya itu.