Polisi Ungkap Penyelundupan 400 Ribu Ekstasi

Jumat, 15 Maret 2013 18:27 WIB

Barang bukti berupa ekstasi diperlihatkan kepada wartawan saat keterangan pers pengungkapan jaringan ekstasi internasional di halaman Gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta, (15/3). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim gabungan Satgas Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Brimob Mabes Polri, Badan Narkotika Nasional, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis ekstasi sebanyak 400 ribu butir, pada 11 Maret 2013 lalu. Ekstasi tersebut berasal dari Belanda dan dikirim ke Indonesia melalui pesawat.

Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan informasi adanya penyelundupan ekstasi dari jaringan narkotika internasional diperoleh dari Satgas Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, pada awal Februari 2013.

"Informasi itu kami tindak lanjuti dengaan membentuk tim ini dan melakukan operasi Windmill 2013," kata Sutarman dalam konferensi pers di halaman parkir gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Mabes Polri, Jumat, 15 Maret 2013.

Dia menjelaskan tim gabungan melakukan penyelidikan dengan dugaan bahwa narkoba akan masuk melalui Semarang, Surabaya, atau Jakarta. Tim juga menurunkan anggota yang menyamar dan mengikuti gerak-gerik jaringan sindikat narkoba. "Kami juga bekerja sama dengan partner kerja yang berada di luar negeri untuk memastikan masuknya narkoba ke Indonesia," ujarnya.

Akhirnya, pada 11 Maret 2013 lalu, diketahui ada narkoba jenis ekstasi yang masuk ke Bandara Soekarno-Hatta. "Sampai di bandara itu, sudah ada petugas yang mengikuti, sehingga lolos dari alat deteksi. Petugas akhirnya mengikuti akan dikirim ke siapa barang ini," ujarnya.

Sutarman mengungkapkan, 400 ribu butir ekstasi diselundupkan melalui empat buah alat kompresor. Satu alat kompresor berisi 100 ribu pil ekstasi. "Alat kompresor ini dibawa dengan dua buah mobil boks, masing-masing dikirim ke dua tempat berbeda."

Sekitar pukul 17.00, tim gabungan menangkap sebuah mobil boks bernomor polisi B 9827 PCD dengan barang bukti dua buah kompresor berisi 200 ribu butir ekstasi, di RM Sederhana di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. Tiga orang tersangka sebagai kurir pun diringkus, yakni Kusno (sopir), Santoro alias Asep (kenek), Ahmad Bachrudin (pengendali 1). Selanjutnya, sekitar pukul 17.30, tim menangkap sebuah mobil boks bernomor polisi B 9177 PCE dengan barang bukti yang sama di Jalan Kembang Sepatu, Jakarta Pusat. Tiga orang tersangka juga diringkus, yakni Empon Supriyatna (sopir), Iful (kenek), dan Budiono (pengendali 2).

"Narkoba jenis ekstasi ini dikirim oleh Laosan dan Boncel di Belanda. Barang ini dipesan oleh narapidana di Lapas Cibinong bernama Fredy," kata Sutarman. Rencananya, dia menambahkan, 200 ribu butir ekstasi akan dikirim ke sebuah rumah kontrakan di daerah Kampung Rawa, Senen, Jakarta Pusat. Sedangkan sisanya diserahkan kepada Jefry Siregar alias Robert (pembeli), yang pengambilan barangnya melalui Abdul Gani alias Udin di RM Sederhana.

Kini, sembilan orang tersangka yakni Kusno (sopir), Santoro alias Asep (kenek), Ahmad Bachrudin (pengendali 1/kurir Fredy), Empon Supriyatna (sopir), Iful (kenek), Budiono (pengendali 2/kurir Fredy), narapidana di LP Cibinong bernama Fredy (pemesan), Jefry Siregar alias Robert (pembeli dari Fredy), dan Abdul Gani alias Udin (kurir Robert), mendekam di tahanan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.

Mereka dijerat Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu mengedarkan narkotik golongan I. Ancamannya pidana mati atau seumur hidup atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun. Mereka juga dikenakan pasal subsider, yakni Pasal 112 ayat (2) juncto pasal 132 ayat (2), yaitu memiliki dan menguasai narkotik golongan I. Ancamannya, pidana penjara seumur hidup atau paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun.

AFRILIA SURYANIS

Berita Terpopuler:
Tiga Wacana Jokowi Jadi Presiden

Sisi Kelam Paus Fransiskus Bergoglio

DitudingTerima 4 M, Saan: Membayangkan Saja Tidak

Venna Melinda Tegur Anggota DPR yang Merokok

KPK Telisik Lobi Djoko kepada Anas Siang Ini

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

5 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

20 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

23 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

2 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya