TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membahas tiga agenda saat bertemu sejumlah pengurus Komite Ekonomi Nasional (KEN), yang dipimpin konglomerat Chairul Tanjung. Pertemuan ini dilakukan selama hampir dua jam mulai pukul 11.00 di kantor kepresidenan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2013.
Pertama, SBY menyampaikan situasi fiskal saat ini, terutama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013. "Utamanya lagi, berkaitan dengan jumlah subsidi yang katakanlah jumlahnya sangat besar," ujar SBY seusai pertemuan. Menurut dia, jika membengkaknya subsidi dibiarkan, akan membawa dampak buruk bagi APBN dan perekonomian nasional.
"Oleh karena itu, kami diskusikan solusi apa yang tepat agar subsidi ini terkendali, fiskal kita makin sehat tetapi tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi masyarakat kita, utamanya saudara-saudara yang masih tergolong miskin," ujar Presiden.
Agenda kedua, SBY menyampaikan perhatiannya terhadap pergerakan harga sejumlah komoditas pangan. Terutama daging sapi dan bawang. "Tentunya kami tidak hanya melihat kedua komoditas ini, tetapi kami melihat secara utuh; perlunya menjaga stabilitas harga, perlunya memberikan keuntungan dan penghasilan yang lebih baik kepada para petani," ucap dia.
Tapi, di sisi lain, ia menambahkan, konsumen dalam arti luas juga bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Terakhir, SBY menyampaikan keinginan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan jumlah penduduk pengangguran.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler:
Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko
Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat
Prabowo: Negara Ini Sedang Sakit
Yudhoyono Larang Ketua Demokrat Maju Pilpres
Geng Irene 'Kill Bill' Nyaris Bentrok di Tangerang
Berita terkait
Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas
16 jam lalu
Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri
1 hari lalu
Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas
4 hari lalu
Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal
Baca SelengkapnyaDemokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY
9 hari lalu
Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.
Baca SelengkapnyaBPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
12 hari lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaFathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
23 hari lalu
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Baca SelengkapnyaImbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia
31 hari lalu
Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati
33 hari lalu
Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati
36 hari lalu
Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh
38 hari lalu
Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.
Baca Selengkapnya