TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat mengancam akan membubarkan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang baru terpilih pekan lalu. Pilihan itu menjadi sanksi terberat yang diusulkan DPR dalam menangani kisruh di lembaga tersebut terkait dengan masa jabatan pimpinan komisi. “Kami akan konsultasi terlebih dulu dengan pemerintah untuk menjajaki opsi paling keras hingga paling lunak,” kata anggota Komisi Hukum, Eva Sundari Kusuma, dari Fraksi PDI Perjuangan, kepada Tempo kemarin. Opsi paling lunak, menurut dia, adalah mengembalikan kepemimpinan Komnas HAM seperti semula.
Pekan lalu, Siti Nurlaila terpilih menjadi ketua baru melalui mekanisme rapat paripurna internal. Dia menggantikan Otto Syamsudin, yang hanya menjabat selama tiga bulan. Nurlaila akan menjabat selama setahun sesuai dengan prinsip kolektif kolegial yang dianut Komnas HAM.
Terdapat empat di antara 13 komisioner Komnas HAM yang menyatakan abstain dalam pemungutan suara saat pemilihan tersebut. Keempatnya adalah Otto, Sandrayati Moniaga, Rochyatul Aswidah, dan Muhammad Nur Khoiron. Mereka enggan dipilih ataupun memilih.
Sejumlah aktivis dan pegiat hak asasi sebelumnya sempat menyampaikan petisi agar Komnas HAM mengembalikan masa kepengurusan sesuai dengan tata tertib awal, yaitu 2,5 tahun. Pergantian kepengurusan selama satu tahun dianggap mempersulit penuntasan berbagai kasus.
Eva mengkritik sikap Komnas HAM yang enggan mendengar masukan sejumlah pihak agar lembaga tersebut tidak memaksakan pemilihan ketua baru. Pemilihan ketua baru, kata dia, seperti kudeta. "Saya mengkhawatirkan kualitas karakter para komisioner yang tidak punya sikap rendah hati dan melayani."
Berbeda dengan Eva, anggota Komisi Hukum asal Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, berpendapat bahwa Komisi tidak bisa mencampuri urusan internal komisioner. "Soal masa jabatan, setahun atau 2,5 tahun, lebih baik keputusannya diserahkan kepada internal Komnas HAM," ujarnya.
Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani, meminta semua pihak menghormati mekanisme internal yang ditempuh lembaga itu. Ia optimistis kisruh internal di lembaganya tidak mempengaruhi tugas Komnas HAM. "Kami berfokus pada substansi, banyak sekali yang harus ditangani," ujarnya.
SUBKHAN JUSUF HAKIM
Berita terpopuler:
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap
Sutan: Calon Ketua Umum Jangan Pakai Politik Uang
Prabowo Minta Hercules Berjiwa Kesatria
Berita terkait
Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat
6 jam lalu
Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.
Baca SelengkapnyaYusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno
7 jam lalu
Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara
7 jam lalu
Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaRevisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial
12 jam lalu
DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
14 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaDua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman
15 jam lalu
Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?
Baca SelengkapnyaHujan Kritik Revisi UU Keimigrasian
19 jam lalu
Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.
Baca SelengkapnyaRUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD
1 hari lalu
Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?
Baca SelengkapnyaDPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya
1 hari lalu
Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.
Baca SelengkapnyaKenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT
1 hari lalu
DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.
Baca Selengkapnya