TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Cawapres KH Hasyim Muzadi menemui Sultan Hamengku Buwono X di kantor Gubernuran DI Yogyakarta, Rabu (18/8). Pertemuan selama satu jam itu untuk meminta masukan dari Sultan HB X mengenai pemerintahan yang akan dijalani pasangan Mega-Hasyim jika terpilih nanti. Sebelumnya, capres Susilo Bambang Yudhoyono juga menemui Sultan HB X di Keraton Kilen, Rabu (16/8) sore. Pertemuan antara Sultan HB X dan Hasyim ini berlangsung secara tertutup di Gedong Wilis, ruang kerja Gubernur DI Yogyakarta. Hasyim tiba di kantor Gubernur sekitar pukul 12.00, dan berakhir satu jam kemudian. Seusai pertemuan Hasyim sempat memberi keterangan kepada puluhan wartawan.Menurut Hasyim, kedatangannya ke Yogya kali ini adalah untuk menggali pikiran-pikiran Sultan HB X mengenai bagaimana gambaran sebaiknya Indonesia di masa depan dengan melakukan identifikasi masalah yang dihadapi bangsa dan negara. "Karena saya yakin betul beliau (Sultan HB X) adalah sangat senior dalam proses reformasi. Bagaimana reformasi tetap pada relnya dan tidak melenceng dari tujuan yang digariskan," ungkapnya.Hasyim mengakui, banyak ide-ide cemerlang yang disampaikan Sultan yang nantinya akan menjadi bagian dari komponen pemulihan keadaan Indonesia. "Alhamdulillah itu sudah disampaikan kepada saya. Dan dalam waktu yang tidak terlalu lama saya akan berusaha agar pikiran-pikiran beliau juga menjadi pikiran dari pasangan Mega-Hasyim ini," katanya.Menjawab pertanyaan wartawan tentang ide-ide yang disampaikan Sultan, Hasyim menyebut beberapa hal, di antaranya tentang reformasi birokrasi, soal rekrutmen, masalah penganggaran, masalah sistem kerja termasuk soal reward and punishment. Selain itu, Sultan juga menyampaikan pikirannya tentang persoalan otonomi daerah, masalah sinergi antara pusat dan daerah. Sinergi ini tidak hanya dalam simbol, namun juga dalam mekanisme dan dalam aturan kebijakan.Diskusi yang berlangsung selama satu jam itu juga membicarakan tentang koalisi. Sultan memberi masukan bahwa koalisi partai-partai harus diartikan sebagai sebuah proses awal, bukan sebagai koalisi in actin di dalam kabinet. Dengan demikian perlu ada desain terlebih dahulu dari rancangan pemerintahan per departemen dan lintas departemen.Heru CN - Tempo News Room