Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin (dua kanan) dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan (kiri). ANTARA/Reno Esnir
TEMPO.CO , Jakarta:Selain Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang menginvestigasi dugaan pelanggaran HAM berat oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror, tokoh agama ikut mengusutnya. Tim tokoh agama sedang berada di Poso, Sulawesi Tengah, untuk merekonstruksi dugaan kekerasan Densus 88 seperti terekam di dalam video yang beredar di jejaring sosial Youtube.
Staf Khusus Forum Silaturrahmi Ormas dan Lembaga Islam, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan tim tokoh agama yang menginvestigasi dugaan kekerasan di Poso adalah Zainuddin Ali dan A.Rofiqu, keduanya adalah anggota Majelis Ulama Indonesia. "Tim kami sudah berada di Poso bergabung dengan Komnas HAM," kata Mustofa, Sabtu, 9 Maret 2013.
Mustofa mengatakan video tersebut menjadi bukti kekerasan personel Densus 88 di lapangan. Bahkan insiden kekerasan Densus pada 2007 silam seperti tergambar di dalam video, pernah dilaporkan ke Komnas HAM saat itu. "Saat Kapolri menonton langsung, beliau mengakui itu ada, dan jajarannya mengiyakan itu kasus di Sulawesi," kata dia.
Tokoh agama dipimpin Ketua Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua MUI Amidhan telah menyerahkan video itu ke Kapolri Jenderal Timur Pradopo pada 27 Februari lalu. Din menegaskan video itu menjadi bukti pelanggaran HAM berat Densus 88.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan kegiatan di video merupakan operasi Satuan Tugas Pengamanan Polri di Poso untuk menangkap pelaku kekerasan pada 22 Januari 2007. Wiwin yang ditangkap diduga sebagai pelaku kekerasan terhadap siswi SMK pada dua tahun sebelumnya. (baca: Pengakuan Wiwin)
Boy mengatakan tim Mabes Polri sedang menelusuri pelaku kekerasan di dalam video tersebut. "Kami akan melakukan pendalaman lebih lanjut apa ada kaitan dengan kesalahan prosedur dalam penanganan kasus tersebut waktu itu," kata Boy. (Baca berita lainnya di edisi khusus Kontroversi Densus)
