Anggota Densus 88 berjaga di sekitar lokasi peyergapan terduga teroris di Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (13/5). ANTARA/Hasan Sakri Ghozali
TEMPO.CO, Jakarta - Datasemen Khusus 88 Anti-Teror Kepolisian RI memiliki kualifikasi tersendiri, berbeda dengan anggota polisi lainnya. Kata pengamat keamanan dari Universitas Padjajaran, Muradi, ada tiga hal khusus dari tiap anggota Densus 88.
Pertama, karena Densus berada di Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri dan Direktorat Serse kepolisian Daerah, maka personel datasemen ini harus seorang reserse yang handal. "Karena itu, hampir setiap aktivitas Bareskrim dan Ditserse menyertakan personel Densus 88 di lapangan," kata Muradi dalam buku Densus 88 AT: Konflik, Teror, dan Politik. "Terutama terkait dengan kejahatan khusus, seperti narkoba, pembalakan liar, atau pencurian ikan."
Kedua, personel Densus memiliki kualifikasi anggota intelijen keamanan. Mereka mampu melakukan pendeteksian, analisis, dan kontra intelijen. Di beberapa kasus, kata Muradi, keterlibatan aktif anggota Densus dalam kerja intelijen kepolisian mampu meningkatkan kinerja Mabes Polri serta Polda setempat. "Misalnya pada polda yang daerahnya menggelar pilkada atau terjadi konflik," katanya.
Kualifikasi ketiga, kemampuan bernegosiasi. Personel Densus adalah seorang negoisator yang baik. Mereka mampu meminimalkan jatuhnya korban jiwa yang lebih besar. Misalnya, dalam kasus penyanderaan oleh anggota terorisme. "Mereka bernegosiasi untuk menekan korban jiwa, tapi juga tetap menegakkan hukum," kata Muradi.
Contoh kemampuan negosiasi ini terlihat pada saat pengepung tempat persembunyian buronan teroris, Dr. Azahari dan Noordin M. Top. Meski Azahari meledakkan diri dan Noordin M. Top berhasil lolos, tetapi prosedur dan langkah yang dilakukan oleh negoisator Densus relatif berhasil. "Mereka tidak sampai melukai atau berdampak negatif pada masyarakat sekitarnya," kata Muradi.
BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden
5 hari lalu
BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jendral Polisi, Eddy Hartono mengatakan, BNPT berkomitmen untuk mendukung arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, terkhusus dalam hal pentingnya menjaga keutuhan negara.
BNPT Prioritaskan Perlindungan Anak dari Terorisme
12 hari lalu
BNPT Prioritaskan Perlindungan Anak dari Terorisme
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jendral Polisi, Eddy Hartono menegaskan, anak-anak yang direkrut atau dieksploitasi oleh kelompok terorisme adalah korban yang memerlukan perhatian dan perlindungan khusus.
Kepala BNPT: Peran Penting TNI Selama 79 Tahun Menjaga Kedaulatan Negara
31 hari lalu
Kepala BNPT: Peran Penting TNI Selama 79 Tahun Menjaga Kedaulatan Negara
Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama 79 tahun bersinergi menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan yang dapat mengancam persatuan dan keutuhan nasional.
Pembukaan Peparnas XVII 2024 di Solo, BNPT Sosialisasi Sistem Pengamanan di Hotel Alila
32 hari lalu
Pembukaan Peparnas XVII 2024 di Solo, BNPT Sosialisasi Sistem Pengamanan di Hotel Alila
Brigjen Pol Imam Margono mengatakan jika kegiatan ini untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan teror menjelang digelarnya ajang kompetisi olahraga nasional khusus atlet-atlet disabilitas.
BNPT dan Kemhan RI Bersinergi Tumbuhkan Cinta Tanah Air Generasi Muda
32 hari lalu
BNPT dan Kemhan RI Bersinergi Tumbuhkan Cinta Tanah Air Generasi Muda
Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa BNPT dan Kemhan sepakat memperkuat kolaborasi dalam menanamkan rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan, terutama bagi generasi muda.