TEMPO Interaktif, Jakarta:Koalisi PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS) akan mengumumkan lima hingga delapan nama menteri dalam kabinet pemerintahan mendatang. Menteri-menteri tersebut duduk di jajaran perekonomian, penegakan hukum dan pendidikan. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Pramono Anung mengatakan semua menteri itu tidak akan berasal dari unsur partai. Kepada wartawan usai mendamping Megawati menemui Ketua Umum Golkar Akbar Tandjung dan Ketua Umum PPP Hamzah Haz di kediaman Megawati, Senin (16/8), Pramono menjelaskan pasangan Megawati-Hasyim menghendaki kabinet yang profesional dan mendapat respon positif dari pasar. "Kita ingin tiga bidang itu benar-benar dikelola orang-orang yang profesional," katanya menjanjikan.Seusai membacakan pidato menyambut Hari Kemerdekaan di Gedung DPR/MPR, Megawati, Hamzah dan Akbar langsung melakukan pertemuan di kediaman dinas Megawati. Dalam pertemuan ini dibicarakan tindak lanjut keputusan koalisi yang telah disepakati sebelumnya.Menurut Pramono, pembagian sisa kursi kabinet lainnya masih akan dibicarakan dengan partai lain yang tergabung dalam koalisi. Hal tersebut masih belum dibicarakan, karena masih akan ada partai besar lain yang bergabung dalam koalisi. Namun dia menolak menyebutkan partai apa yang dimaksudkannya. Dalam pertemuan ini telah disepakati, siapa saja nama-nama yang akan diusulkan duduk dalam kabinet, hanya akan bersumber dari ketua umum masing-masing. Partai-partai yang terlibat dalam koalisi juga sepakat mendeklarasikan koalisi ini pada 19 Agustus nanti yang kemungkinan akan dilakukan di Jakarta Convention Center atau Hotel Mulia. Akbar Tandjung di tempat yang sama mengatakan deklarasi ini akan menjadi payung kerja sama ini. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk sosialisasi ke daerah-daerah. Akbar menjanjikan kesolidan dukungan partainya kepada Megawati-Hasyim. Untuk itu, partainya akan terus mensosialisasikan alasan keputusan dukungan tersebut. Selain itu, juga akan dibentuk tim bersama partai di daerah-daerah untuk kondolidasi. "Kita akan jadi kekuatan penyeimbang di parlemen jika presidennya bukan Megawati," katanya.Tim kampanye sendiri, kata Pramono, tidak akan banyak berubah. Pasalnya dengan waktu kampanye yang hanya tiga hari, jauh lebih penting melakukan konsolidasi kekuatan. Dalam konsolidasi ini, tanggung jawab diserahkan kepada partai masing-masing.Sapto P/Yura S - Tempo News Room