TEMPO.CO, Jakarta - Ada hal menarik yang mendadak menjadi perhatian publik terhadap sosok Anas Urbaningrum. Sejak dia ditetapkan sebagai tersangka dan menyatakan berhenti dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat, Anas beberapa kali sudah tampil dalam wawancara yang disiarkan di beberapa televisi. Sejak itu pula, publik seperti dipertontonkan dengan beberapa kebiasaan Anas yang bagi sebagian kalangan dimaknai sebagai simbolisasi.
Selain gaya Anas yang mendadak santai, dalam setiap penampilan di layar kaca, ternyata juga ada hal yang hampir selalu menemani Anas. Meski berbeda stasiun televisi dan nama acara, ternyata ada dua properti penting yang selalu berada di lokasi wawancara; sarung yang digunakan Anas dan lukisan Kiai Ali Maksum, pemimpin Pesantren Krapyak Yogyakarta, 1946-1989.
Tak hanya dalam sesi wawancara televisi, kebiasaan ini juga menjadi perhatian sejumlah tamu yang belakangan rajin bertandang ke rumah Anas di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Sejumlah tamu mengatakan ditemui Anas di ruang tamunya dengan suasana santai. Tak lupa Anas hampir selalu memakai sarung. Apa sebenarnya alasan Anas menyiapkan keduanya?
Dalam wawancara dengan presenter Rosiana Silalahi yang disiarkan di Radio Smart FM dari Marley Bar, kawasan SCBD, Rabu malam, 6 Maret 2013, Anas menyebutkan tak bermaksud mengusung simbol kenahdiyinan dalam setiap wawancara. Dia membantah tampil dengan sarung untuk menunjukkan kedekatannya dengan NU. "Itu tafsir yang dipaksakan," kata Anas.
Menurut Anas, memakai sarung itu sama dengan pilihan orang terhadap kuliner. Memakai sarung merupakan kebiasaan dan kegemaran orang masing-masing. "Sarung itu sama dengan pilihan kuliner. Mau soto, mau rawon, mau pecel, sama saja," kata dia.
Anas menegaskan, tak ada simbolisasi dan pesan yang ingin dia sampaikan kepada publik dengan dua properti itu. Menurut dia, foto Kiai Maksum sudah lama ada di ruangan wawancara dan tak disiapkan khusus. Sedangkan mengenakan sarung, diakui sebagai kebiasaan sehari-hari Anas bila berada di rumah.
Kebiasaan mengenakan sarung pun, kata Anas, sudah berlangsung sejak kecil. Apalagi sejak kecil dia dibesarkan di lingkungan pesantren. "Kalau Anas pakai sarung itu tak ingin mengatakan apa-apa. Dari dulu biasa begitu."
Anas pun menolak kebiasaan memakai sarung sebagai simbolisasi bahwa dia pernah aktif di organisasi kepemudaan Himpunan Mahasiswa Islam. "HMI itu yang pakai sarung banyak. Yang tak punya sarung juga banyak," ujar Anas, diikuti gelak tawa orang-orang yang menyaksikan talk show itu live dari Marley Bar.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Populer:
Hotma Sitompul: Semakin Lama Terbuka Kasus Raffi
Begini SMS Antara Yuni Shara dan Polisi Soal Raffi
Menkopolhukam: Pembubaran Densus 88 Berlebihan
Krisdayanti: Yuni Kecewa Atas Tuduhan Itu
Kangen Warteg, Dahlan ke Warmo
Berita terkait
Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
17 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaPengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK
20 jam lalu
Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK
Baca SelengkapnyaIstri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK
23 jam lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
1 hari lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
1 hari lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
1 hari lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaPenyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka
1 hari lalu
Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?
Baca Selengkapnya2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?
1 hari lalu
Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
1 hari lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal
1 hari lalu
KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.
Baca Selengkapnya