Puncak Rusak, Zulkifli Hasan Tak Bisa Lepas Tangan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 5 Maret 2013 07:13 WIB

Villa mewah di kawasan Tugu Utara, Puncak, Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi DPR bidang Kehutanan akan mempertanyakan rusaknya kawasan Puncak, Bogor yang menjadi bagian dari penyebab banjir Jakarta. Dalam rapat dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Ketua Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, Romahurmuzzy, mengatakan akan menanyakan keseriusan Kementerian dalam mengurus taman nasional ini.

“Tidak bisa mereka lepas tangan begitu saja,” kata anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang biasa disapa Romy ketika dihubungi Tempo.

Komisi DPR akan meminta Kementerian untuk banyak berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Bogor dalam pengelolaan taman nasional. Komisi menilai selama ini ada kesan ambigu dari Kementerian Kehutanan dalam menangani pengelolaan kawasan puncak, bahkan terkesan lepas tangan. Kementerian tak menindak pemilik-pemilik vila yang masih bertahan di Puncak.

Padahal, kata Romy, pemerintah sudah mengambil alih kepemilikan villa dan berniat mengubahnya kembali menjadi hutan. “Perlu ditelusuri juga apakah ada nama besar di balik pembangunan villa itu sehingga pemerintah terkesan lepas tangan.”

Menteri Zulkifli Hasan sebelumnya berdalih pengelolaan dan pengawasan kawasan Puncak, Bogor, semestinya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Bogor, termasuk penertiban dan pembongkaran vila-vila di sana. "Pemerintah daerah, dong," kata Zulkifli ketika ditemui Tempo di Gedung Manggala Wanabakti, kantor Menteri Kehutanan, Selasa pekan lalu. "Misalnya, di sini dibangun rumah tanpa IMB, kan dibongkar."

Menurut Zulkifli, saat ini 85 persen kewenangan perizinan ada di pemerintah daerah. Sehingga, pemerintah daerah yang harus bertindak. "Tidak bisa dong cuci tangan begitu," katanya.

Sampai kini pembangunan vila-vila liar terus berlangsung di Lokapurna. Tim investigasi majalah Tempo edisi Senin, 4 Maret 2013, menemukan ratusan vila mengerus lahan di hulu Sungai Cisadane itu. Rusaknya area konservasi ini ditengarai sebagai salah satu penyebab banjir yang merendam Jakarta dan sekitarnya pada Januari lalu. Tim investigasi majalah Tempo edisi Senin 4 Maret 2013 menelisik lahan di kawasan pegunungan yang dikuasai para pesohor.

IRA GUSLINA SUFA

Baca Investigas Tempo
Begini Modus Makelar Tanah di Taman Nasional

Ketika Resapan Cisadane Kian Menganga

Ratusan Vila Berdiri di Taman Nasional

Program Rekayasa Cuaca Pindah ke Jawa Tengah

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

28 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

36 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

37 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

48 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

58 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya