Rapim Golkar Diperkirakan Alot

Reporter

Editor

Minggu, 15 Agustus 2004 12:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Ke manakah suara Partai Golkar akan berlabuh dalam pemilihan presiden putaran kedua nanti? Hal itu akan ditentukan hari ini, Minggu (15/8), saat partai berlambang beringin itu menggelar rapat pimpinan di Jakarta. Kendati Akbar Tandjung, Ketua Umum Partai Golkar, sudah memberi sinyal bahwa partainya akan berkoalisi dengan partai besar, diperkirakan rapim akan berlangsung ketat. Maklum, unsur Golkar yang memiliki aspirasi berbeda juga cukup kuat.Partai Besar yang dimaksud Akbar tentu saja PDIP dengan calon presidennya, Megawati Soekarnoputri. PPP, partai besar lain, belakangan juga memberi dukungan kepada Megawati yang berpasangan dengan Hasyim Muzadi. Alasan Akbar condong ke kubu Megawati karena yang bersangkutan telah memberi tawaran konkret berupa kursi di kabinet. Ungkapan senada kembali diulanginya kemarin. Katanya, antara Golkar dan PDIP telah ada pembicaraan-pembicaraan kerja sama. "Beliau (Megawati) mengajak kami untuk turut memberi masukan penyusunan kabinet jika terpilih," kata Akbar.Pernyataan Akbar itu tak menyurutkan semangat elemen-elemen di tubuh Beringin yang menghendaki partainya mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Salah satu di antaranya adalah Priyo Budhi Santosa, fungsionaris Golkar, yang dikenal pro-SBY. Dia bertekad akan meyakinkan peserta rapim agar rakyat tidak digiring-giring dalam menentukan pilihannya. "Biarkan rakyat memilih sesuai dengan hati nuraninya tanpa harus dipaksa dan digiring suaranya," katanya kemarin. Dia yakin suara konstituen di daerah yang mendukung Yudhoyono cukup signifikan. "Kalau perlu, divoting saja mereka," katanya. Daerah-daerah yang mendukung SBY, menurut dia, antara lain Jateng, Jatim, Jabar, dan kawasan timur Indonesia.Fahmi Idris sependapat dengan Priyo bahwa kebanyakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di lingkungan Golkar mayoritas mendukung pasangan SBY-Kalla. Dia mengingatkan, jika keputusan rapim tidak sesuai dengan keinginan akar-rumput, keputusan itu akan tidak berwibawa. "Apa teman-teman (Golkar) menyadari konsekuensinya?" ujarnya. Dia mencontohkan ketika Golkar koalisi dengan PKB, mestinya pasangan Wiranto-Solahudin Wahid menang di Jawa Timur. "Ternyata tidak demikian."Benarkah konstituen daerah banyak yang mendukung Yudhoyono? Ade Komarudin menampik keras anggapan itu. "Tidak benar itu. Saya tahu persis karena saya sering turun ke bawah. Mereka itu bagaimana kata pemimpinnya," katanya. Dia yakin rapim akan mengesahkan pernyataan koalisi Golkar ke Megawati. "Peta dukungan sudah mengkristal ke Mega," ujarnya. Dia mengaku telah menjelaskan ke semua pihak bahwa alasan mendukung Mega adalah demi kepentingan negara dan partai. "Jadi, tolong jangan mengedepankan kepentingan pribadi."Melihat kerasnya pendirian masing-masing kubu, pengamat politik Indra J. Piliang memperkirakan rapim Golkar akan berjalan alot. Apalagi, menurut dia, sejak masa konvensi Golkar beberapa waktu lalu hingga sekarang, Golkar sangat dinamis dengan perbedaan pendapat. Meski demikian, dia yakin rapim akan memutuskan memberi dukungan pada Megawati-Hasyim Muzadi. Indra mengemukakan, Akbar sendiri telah menyatakan bahwa tawaran Mega kepada partai Golkar lebih konkret dari tawaran SBY. Selain tawaran konkret, faktor lain menurut Indra adalah hubungan Golkar dengan PDI Perjuangan yang telah berlangsung lama. Selama ini Golkar dan PDI Perjuangan tidak terlihat saling berseteru, baik di parlemen maupun di pemerintahan. "Bahkan keduanya saling menutupi kelemahan masing-masing."Hiruk-pikuk di tubuh Beringin seperti tak mempengaruhi langkah-langkah SBY guna memperkuat basis dukungan. Kemarin, capres dari Partai Demokrat itu mengadakan pertemuan dengan pengurus provinsi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dari seluruh Indonesia. Pertemuan atas prakarsa Pengurus Besar PGRI itu berlangsung di vila milik pengusaha Setiawan Djody di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng. Setiawan Djody, yang juga menjadi anggota pembina PGRI Pusat, menyatakan dirinya bersama Pengurus Besar PGRI sengaja memfasilitasi pertemuan itu untuk mengetahui secara langsung visi dan misi capres dari Partai Demokrat itu tentang dunia pendidikan. lis yuliawati/rina rachmawati/khaerunissa/anas syahirul

Berita terkait

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

9 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

18 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

18 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

19 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

20 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

22 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

28 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

28 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

34 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

36 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya