RA Butar-butar Juga Ingin Diputus Bebas

Reporter

Editor

Kamis, 12 Agustus 2004 18:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bekas Komandan Distrik Militer (Dandim) Jakarta Utara 0502 Mayjen (purn) Rudolf Adolf Butar-butar yang dihukum 10 tahun penjara dalam peristiwa pelanggaran HAM berat Tanjung Priok menyatakan dirinya juga ingin diputus bebas. "Yang saya pertanggungjawabkan saja bebas kan lucu kalau saya dihukum," katanya usai sidang pembacaan putusan terhadap Mayjen Sriyanto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (12/8). Butar-butar adalah atasan Sriyanto pada saat terjadinya bentrokan antar warga sipil pimpinan almarhum Amir Biki dengan pasukan Regu III Arhanudse-6 Kodim 0502 Jakarta Utara. Ia dihukum 10 tahun penjara karena terbukti bersalah melakukan tindak kejahatan atas kemanusiaan dalam peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984. Ia dianggap bertanggung jawab atas jatuhnya 23 warga sipil dalam bentrokan dengan aparat di depan kantor Polres Jakarta Utara pada saat itu. Butar-butar menolak putusan yang dijatuhkan terhadap dirinya 30 April lalu. Majelis hakim menurutnya tidak mempertimbangkan kesaksian-kesaksian yang meringankan dirinya dalam kasus tersebut. "Saya ingin negara ini adil dan tentram. Jadi saya berani bertanggung jawab terhadap tindakan saya," katanya ditengah luapan kegembiraan dan sorak-sorai pendukung Sriyanto.Sebagaimana diberitakan, Sriyanto yang kini menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) nota bene adalah bekas anak buah Butar-butar pada saat terjadinya peristiwa itu telah divonis bebas. Bentrokan Regu III Arhanudse-6 KOdim 0502 Jakarta Utara dengan warga sipil menurut majelis hakim bukanlah suatu tindakan yang terencana melainkan kejadian yang spontan dan seketika. "Tindakan itu bukan bagian dari serangan secara sistematik dan meluas terhadap penduduk sipil," kata Herman Heller Hutapea saat membacakan putusan tersebut. Edy Can Tempo News Room

Berita terkait

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

7 Januari 2023

Kilas Balik Janji Presiden Jokowi Cari Wiji Thukul

Sampai Sipon meninggal dunia, Wiji Thukul masih berstatus orang hilang. Padahal, Presiden Jokowi pernah berjanji mencari Wiji Thukul.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Menyebut Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Segera Bertugas

25 September 2022

Mahfud Md Menyebut Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Segera Bertugas

Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat (PPHAM) masa lalu yang dipimpin Makarim Wibisono menggelar rapat pertamanya di Surabaya.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan, Perjuangan Keluarga Korban Pelanggaran HAM Tuntut Tanggung Jawab Negara

22 September 2022

Aksi Kamisan, Perjuangan Keluarga Korban Pelanggaran HAM Tuntut Tanggung Jawab Negara

Aksi Kamisan sudah berlangsung 15 tahun, keluarga pelanggaran HAM menuntut janji pemerintah menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Kerusuhan dan Penembakan di Tanjung Priok di September Tahun 1984

13 September 2022

Kilas Balik Tragedi Kerusuhan dan Penembakan di Tanjung Priok di September Tahun 1984

Abdul Qadir Djaelani, seorang ulama sekaligus tokoh masyarakat Tanjung Priok, disebut-sebut kerap menyampaikan ceramah yang dianggap provokatif

Baca Selengkapnya

Jadi Pelabuhan Hub, Tanjung Priok Bakal Ramai Kapal Asing

6 Oktober 2019

Jadi Pelabuhan Hub, Tanjung Priok Bakal Ramai Kapal Asing

Pelabuhan barang di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola oleh PT Pelindo II Persero mulai menjadi hub atau pelabuhan internasional

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

5 Juni 2018

Jaksa Agung Sebut Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu PR Bersama

Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu bukan hanya pekerjaan rumah Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

10 Januari 2018

Prasetyo Sarankan Kasus HAM Masa Lalu Diselesaikan Non Yudisial

Jaksa Agung HM Prasetyo mencontohkan kasus pelanggaran HAM di masa lalu pada 1965-1966, sulit untuk ditemukan pelaku dan mengumpulkan buktinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Perlawanan AM Fatwa dalam Tragedi Tanjung Priok 1984

14 Desember 2017

Cerita Perlawanan AM Fatwa dalam Tragedi Tanjung Priok 1984

Bersama dengan kelompok kerja Petisi 50, AM Fatwa mengeluarkan sebuah pernyataan yang disebut Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok.

Baca Selengkapnya

Penyebab Ombudsman Ingin Temui Langsung Menkopolhukam Wiranto

29 Maret 2017

Penyebab Ombudsman Ingin Temui Langsung Menkopolhukam Wiranto

Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu mengatakan pihaknya perlu mendengar penjelasan Menkopolhukam Wiranto soal terobosan solusi kasus HAM berat dulu.

Baca Selengkapnya

Massa Mengaku Korban Peristiwa 27 Juli 1996 Tagih Janji PDIP  

13 Maret 2017

Massa Mengaku Korban Peristiwa 27 Juli 1996 Tagih Janji PDIP  

Menurut koordinator aksi, PDIP sudah tutup mata dan hati terhadap korban peristiwa Kudatuli.

Baca Selengkapnya