Polisi Gerebek Tempat Pembuangan Limbah Beracun

Reporter

Editor

Rabu, 11 Agustus 2004 22:54 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Kepolisian Daerah Yogyakarta menggerebek tempat pembuangan limbah beracun di sekitar Candi Ijo, Dusun Nglengkong, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Yogyakarta, Rabu (11/8). Hasilnya, polisi menemukan puluhan drum masih berisi limbah, dan dua truk pembawa puluhan drum berisi limbah. Limbah dalam bentuk cairan dan padat itu adalah milik perusahaan penyamakan kulit PT Budi Makmur Jaya Murni (BMJM) Yogyakarta. "Pembuangan limbah beracun di sembarang tempat tanpa izin, jelas pelanggaran. Kasus ini merupakan kali kedua PT. Budi Makmur melakukannya setelah sebelumnya juga pernah membuang limbahnya di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan Sleman, Yogyakarta," kata Direktur Reserse dan Kriminal Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Dadang Rusli yang didampingi Kepala Unit II Pidana Khusus, Ajun Komisaris Besar Polisi Didi S Yasmin.Di Dusun Ngelengkong, modus yang dipakai PT. Bumi Makmur adalah dengan menimbun limbah beracun yang terdiri dari bentuk cairan hitam dan padat seperti lumpur, di kubangan besar pada lahan seluas seribu meter persegi. Di bekas galian tanah yang sudah ditutup, tercium aroma busuk sangat menyengat. Selama pantauan polisi sejak tiga bulan terkahir, sembilan truk mengangkut limbah untuk dibuang di tempat itu tiap harinya.Menurut Harry Sulistiyono dari Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM yang ikut melakukan pengerebekan itu, limbah perusahaan penyamakan kulit PT. BMJM memiliki kandungan khrom cukup tinggi, yaitu 80,4530 ppm. Padahal, batas standarnya hanya 0,4 ppm. "Itu sampel uji yang diambil dari limbah di Desa Bokoharjo, Prambanan," kata Harry.Dampak limbah khrom bisa berantai dan panjang. Limbah khrom bisa diserap oleh akar tumbuhan, sehingga daun atau buahnya menjadi beracun. Jika buah dikonsumsi manusia, racun masuk ke dalam tubuh. "Dalam jangka pendek, pengaruh khrom bisa merusak organ dan jangka panjangnya bisa merusak genetika," kata Harry.Sayangnya, sampai saat ini, pihak PT. BMJM tidak bisa dimintai konfirmasinya. Konsultan SDM PT. BMJM, Lina hanya mengatakan, para pimpinan sedang berada di luar kota.Syaiful Amin - Tempo News Room

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya