Dari 10 Kedutaan, Belum Ada Yang Bersedia Datang Ke Ngruki

Reporter

Editor

Selasa, 10 Agustus 2004 15:40 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Tidak satupun dari 10 perwakilan negara yang datang ke seminar "Syariat Islam dan Tantangan Globalisasi untuk membangun Peradaban Penuh Rahmatan Lil'alamin", di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki. Hal itu dikatakan Ibnu Hanifah, ustad senior Ponpes Al Mukmin, mengenai acara yang akan diselenggarakan Kamis (12/8). "Aneh, sampai sekarang belum ada yang konfirmasi akan datang atau tidak. Padahal seminar itu kan kesempatan untuk saling memperjelas," kata Ibnu Hanifah yang juga sekretaris penyelenggara seminar, Selasa (10/8).Dari 10 kedutaan yang dikirimi undangan resmi, baru kedutaan besar Inggris dan Belanda yang menghubungi pihak penyelenggara. Itupun untuk sekedar mengabari jika perwakilan negara tersebut tidak bisa datang. "Ya sudah tidak mau datang. Kami juga heran mengapa negara-negara tersebut tidak mau datang. Ini kan forum ilmiah yang bisa digunakan untuk saling memperdebatkan banyak hal," kata dia.Hanifah mengaku heran, jika undangan yang disampaikan ke beberapa wakil kedutaan besar tak bersambut. Padahal forum seminar itu nanti bisa digunakan para undangan untuk bertanya langsung tentang berbagai tuduhan yang selama ini ditujukan ke Pondok Pesantren yang didirikan Abu Bakar Ba'asyir itu. "Bayangkan saja saya ditulis besar-besar di media Singapura lengkap dengan foto saya besar-besar kalau Wahyuddin, Head's JI School," kata Wahyuddin, Direktur Al Mukmin dengan nada tinggiBahkan seminar ini bisa dimanfaatkan oleh media asing, yang selama ini dilarang meliput kegiatan di pondok pesantren tersebut tanpa mengantongi izin dari Tim Pembela Muslim. "Bahkan ada yang tidak sekedar mau meliput tetapi mendaftarkan sebagai peserta. Sudah ada tiga media, dari Jepang, Australia dan Perancis," lanjut Ibnu.Seminar tersebut sebenarnya adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan Ma'had Aly Al Mukmin, perguruan tinggi pondok tersebut. Yang membedakan seminar kali ini adalah dilibatkannya pihak luar pondok, terutama kelompok atau negara yang selama ini menilai negatif ponpes Ngruki. Wahyuddin menyatakan seminar tersebut bukanlah semata-mata untuk kepentingan Ngruki. "Ngruki hanyalah bagian kecil dari perjuangan menegakkan syariat Islam. Seminar itu adalah cara lain untuk mensosialisasikan syariat Islam," kata menantu Abdullah Sungkar, karib Abu Bakar Ba'asyir ini. Seminar yang akan menghadirkan para pakar hukum Islam Prof Thohir Azhari, guru besar FH UI dan Prof Muhtar Naim, menurut Wahyuddin merupakan upaya menjelaskan "rahmatilil alamin"-nya Islam apabila syariatnya benar-benar tegak. "Selama ini persepsi mengenai syariat Islam selalu negatif, Ngruki yang hanya bagian kecil dari perjuangan menegakkan syariat juga mendapatkan citra negatif. Dengan seminar, kami ingin menjelaskan dan berdebat secara fair, termasuk dengan negara-negara yang selama ini melihat Islam secara salah itu," tandas WahyuddinSayangnya seminar tersebut diselenggarakan tidak di lingkungan pondok tetapi di sebuah hotel berbintang. Jadi peserta dan undangan tidak bisa secara langsung melihat kegiatan sehari-hari di Ngruki. "Itu karena masalah teknis, pondok tidak punya tempat yang luas," kata Imam Sofyan, panitia lainnya.Imron Rosyid - Tempo News Room

Berita terkait

Titipkan Surat untuk Ganjar Lewat TKD di Solo, Abu Bakar Ba'asyir juga 2 Kali Surati Jokowi

30 November 2023

Titipkan Surat untuk Ganjar Lewat TKD di Solo, Abu Bakar Ba'asyir juga 2 Kali Surati Jokowi

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir menemui TKD Ganjar-Mahfud di Solo menyerahkan surat.

Baca Selengkapnya

Ini Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina

17 November 2023

Ini Isi Lengkap Surat Peringatan Osama Bin Laden Untuk Amerika Soal Palestina

Surat dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden dengan judul 'Surat untuk Amerika' viral di Tiktok

Baca Selengkapnya

Mengenal Qanun, Hukum Syariat Islam Di Aceh

6 September 2023

Mengenal Qanun, Hukum Syariat Islam Di Aceh

Terpidana pelanggar peraturan daerah (qanun) hukum syariat islam menjalani hukuman cambuk di Banda Aceh, Pada Senin, 4 September 2023. Apa itu qanun?

Baca Selengkapnya

Indra Bekti dan Aldila Jelita Rujuk, Berikut Aturan Rujuk dalam Islam

26 Agustus 2023

Indra Bekti dan Aldila Jelita Rujuk, Berikut Aturan Rujuk dalam Islam

Selebritas Indra Bekti dikabarkan rujuk dengan mantan istrinya, Aldila Jelita. Lalu, bagaimana tata cara rujuk lalu menikah lagi dalam Islam?

Baca Selengkapnya

Begini Peran Polisi Syariah di Iran dan Qatar, Samakah dengan Wilayatul Hisbah di Aceh?

21 Juli 2023

Begini Peran Polisi Syariah di Iran dan Qatar, Samakah dengan Wilayatul Hisbah di Aceh?

Apa sebenarnya polisi syariah dan negara mana saja yang menerapkannya?

Baca Selengkapnya

4 Tips Memilih Hewan Kurban dari Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya

15 Juni 2023

4 Tips Memilih Hewan Kurban dari Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya

Pemilihan hewan kurban menjadi hal yang harus diperhatikan bagi umat Islam yang akan berkurban saat Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

6 Juni 2023

Asal-usul Partai Darul Aceh, Partai yang Lahir Setelah Konflik GAM dan Pemerintah Indonesia Berakhir

Partai Darul Aceh berasal dari Partai Daulat Aceh, wadah politik masyarakat Aceh yang dibuat setelah konflik GAM-Indonesia berakhir

Baca Selengkapnya

10 Perempuan Muslim Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam, Ada Istri Nabi Muhammad

26 April 2023

10 Perempuan Muslim Paling Berpengaruh dalam Sejarah Islam, Ada Istri Nabi Muhammad

Daftar perempuan muslim paling berpengaruh dalam sejarah Islam, antara lain Khadijah binti Khuwailid, dan Aisyah binti Abu Bakar

Baca Selengkapnya

Iran Ancam Wanita Tak Berjilbab dengan Hukuman Pidana

7 Maret 2023

Iran Ancam Wanita Tak Berjilbab dengan Hukuman Pidana

Iran akan menerapkan aturan yang keras terhadap wanita yang tak menggunakan jilbab.

Baca Selengkapnya

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya