TEMPO Interaktif, Riau:Akibat angin kencang sebuah tanker minyak kotor residu tenggelam di perairan Kabupaten Karimun , Riau. Akibatnya, ribuan ton residu tumpah dan mencemari perairan. Peristiwa yang terjadi subuh sekitar pukul 04.30 WIB Minggu (25/7) dini hari itu tidak membawa korban jiwa. Namun para nelayan setempat enggan melaut karena takut alat penangkap ikan mereka terkena minyak.Kapal Tanker Bista Maliner ketika itu tengah bersandar untuk memuat minyak kotor. Seperti biasa PT. Karimun Sembawang Shipyard melakukan pencucian kapal-kapal di sana. Dan minyak yang terdapat di dalam tanker yang dibersihkan itu kemudian dipindahkan ke tanker lain yang ketika peristiwa terjadi sedang lego jangkar Kapal Tanker Bista Maliner itu. Belum diketahui pasti jumlah tumpahan minyak, namun telah menyebar sampai ke Pulau Pelawan, Kabupaten Karimun. " Minyak telah mengganggu nelayan yang hendak menangkap ikan," kata H. Suhud, anggota DPRD Kabupaten Karimun kepada Tempo News Room melalui telepon selulernya. Menurutnya, saat ini memang angin sangat kencang di daerah Karimun. Ketika itu, katanya, kapal tersebut telah mengisi ribuan ton residu hasil pembersihan kapal yang docking di PT. Karimun Sembawang Shipyard. Belum diketahui kerugian akibat tenggelamnya kapal tanker tersebut, namun diperkirakan ratusan juta rupiah. Saat ini Pemerintah Kabupaten Karimun tengah berupaya mengangkat bangkai kapal tanker tersebut dan berupaya menghentikan keluarnya minyak kotor dari lambung kapal. Dikhawatirkan tumpahan minyak menyebar ribuan mil bila tidak ada pencegahan.Rumbadi Dalle - Tempo News Room