Jusuf Kalla: Negara Ini Gampang Diatur

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 9 Februari 2013 15:32 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla saat penganugerahan gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam bidang Kepemimpinan di Balairung Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, (9/2/13). ANTARA/Dok-JK

TEMPO.CO, Depok - Mengatur bangsa Indonesia sebenarnya tidak sesulit yang sering dibicarakan orang. Hal itu disampaikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menerima gelar doktor honoris causa (DHC) bidang kepemimpinan di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu, 9 Februari 2013. "Banyak yang bilang, Indonesia ini susah diatur, saya kira tak seperti itu, yang penting aturan dijalankan dengan baik," kata Kalla.

Menurut Kalla, mengatur Indonesia yang luas ini tidak perlu neko-neko. Tinggal membuat aturan yang jelas, yang didorong oleh ketegasan dan kecepatan seorang pemimpin. Artinya, dalam menghadapi konflik di dalam negeri, pemimpin harus melakukannya dengan cepat dan tegas. "Kalau pemerintah tegas dan kuat, aman negeri ini," katanya.

Kalla juga mengatakan, konflik komunal yang terjadi saat ini disebabkan lambatnya penanganan dan tidak adanya ketegasan. Dengan demikian, yang bersalah tidak ditindak tegas. Masalah yang terus dibiarkan berlarut-larut itulah yang kemudian memicu konflik komunal. "Untuk itu diperlukan kerja keras pemimpin lokal dalam kondisi ini. Jangan pula berpikiran bahwa ini hanya tugas pemimpin (presiden)," kata dia.

Kalla menilai, selama ini banyak aturan yang dibuat oleh pemerintah tidak berefek sosial terhadap masyarakat. Seharusnya, aturan yang dibuat itu dijelaskan secara detail supaya masyarakat paham dan mau mengikutinya.

Menurut dia, penolakan dan sifat acuh masyarakat terhadap kebijakan merupakan dampak dari kurangnya penjelasan. "Aturan harus tegas dan bagaimana menjelaskan ke masyarakat sehingga mereka otomatis mengikutinya," kata dia. Semua aturan, kata Kalla, seharusnya memiliki nilai ketegasan yang tinggi sehingga dihormati oleh semua pihak. "Begitu juga aturan ekonomi dan lainnya."

Atas keberhasilan dan prestasinya dalam bidang kepemimpinan, Kalla pun dianugerahi DHC oleh Universitas Indonesia. Kalla menjadikan penghargaan itu sebagai motivasinya untuk memberikan yang lebih baik lagi pada negara.

ILHAM TIRTA

Berita terpopuler lainnya:
Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka

Tiba di Cikeas, Anas Merendahkan Posisi Duduknya

Abraham: Banyak Mafia di Kementerian Pertanian

SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya

Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY

Anas Tersangka, Ini Dua Opsi Demokrat

Berita terkait

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

1 hari lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

2 hari lalu

Karen Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi

Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.

Baca Selengkapnya

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

2 hari lalu

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

2 hari lalu

Jusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Pertamina

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

JK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini

2 hari lalu

JK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini

Jusuf Kalla alias JK akan bersaksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) dengan terdakwa eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

3 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

3 hari lalu

Jusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya