TEMPO.CO, Depok - Mengatur bangsa Indonesia sebenarnya tidak sesulit yang sering dibicarakan orang. Hal itu disampaikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla seusai menerima gelar doktor honoris causa (DHC) bidang kepemimpinan di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu, 9 Februari 2013. "Banyak yang bilang, Indonesia ini susah diatur, saya kira tak seperti itu, yang penting aturan dijalankan dengan baik," kata Kalla.
Menurut Kalla, mengatur Indonesia yang luas ini tidak perlu neko-neko. Tinggal membuat aturan yang jelas, yang didorong oleh ketegasan dan kecepatan seorang pemimpin. Artinya, dalam menghadapi konflik di dalam negeri, pemimpin harus melakukannya dengan cepat dan tegas. "Kalau pemerintah tegas dan kuat, aman negeri ini," katanya.
Kalla juga mengatakan, konflik komunal yang terjadi saat ini disebabkan lambatnya penanganan dan tidak adanya ketegasan. Dengan demikian, yang bersalah tidak ditindak tegas. Masalah yang terus dibiarkan berlarut-larut itulah yang kemudian memicu konflik komunal. "Untuk itu diperlukan kerja keras pemimpin lokal dalam kondisi ini. Jangan pula berpikiran bahwa ini hanya tugas pemimpin (presiden)," kata dia.
Kalla menilai, selama ini banyak aturan yang dibuat oleh pemerintah tidak berefek sosial terhadap masyarakat. Seharusnya, aturan yang dibuat itu dijelaskan secara detail supaya masyarakat paham dan mau mengikutinya.
Menurut dia, penolakan dan sifat acuh masyarakat terhadap kebijakan merupakan dampak dari kurangnya penjelasan. "Aturan harus tegas dan bagaimana menjelaskan ke masyarakat sehingga mereka otomatis mengikutinya," kata dia. Semua aturan, kata Kalla, seharusnya memiliki nilai ketegasan yang tinggi sehingga dihormati oleh semua pihak. "Begitu juga aturan ekonomi dan lainnya."
Atas keberhasilan dan prestasinya dalam bidang kepemimpinan, Kalla pun dianugerahi DHC oleh Universitas Indonesia. Kalla menjadikan penghargaan itu sebagai motivasinya untuk memberikan yang lebih baik lagi pada negara.
ILHAM TIRTA
Berita terpopuler lainnya:
Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka
Tiba di Cikeas, Anas Merendahkan Posisi Duduknya
Abraham: Banyak Mafia di Kementerian Pertanian
SBY Ambil Alih Partai, Anas Diminta Fokus Kasusnya
Kader Demokrat Jakarta Siap Lawan SBY
Anas Tersangka, Ini Dua Opsi Demokrat
Berita terkait
Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP
1 hari lalu
Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?
Baca Selengkapnya3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
1 hari lalu
Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan dalam Kasus Eks Dirut Pertamina, Begini Aturan Hukumnya
1 hari lalu
Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang kasus dugaan korupsi terdakwa Eks Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.
Baca SelengkapnyaKaren Agustiawan Didakwa Korupsi Pengadaan LNG, Jusuf Kalla Ungkap Faktor yang Bikin Pertamina Merugi
2 hari lalu
Jusuf Kalla mengatakan bila direktur perusahaan harus dihukum karena merugi, maka seluruh BUMN Karya harus dihukum.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Pengadilan Tipikor, Jusuf Kalla Bingung Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi Pengadaan LNG
2 hari lalu
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla mengatakan Karen Agustiawan sebagai Dirut Pertamina menjalankan perintah presiden.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Hadir di PN Tipikor, Bersaksi untuk Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
2 hari lalu
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla alias JK hadir sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi di Pertamina
Baca Selengkapnya82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi
2 hari lalu
Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.
Baca SelengkapnyaJK Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Hari Ini
2 hari lalu
Jusuf Kalla alias JK akan bersaksi dalam sidang dugaan korupsi pengadaan gas alam cair (LNG) dengan terdakwa eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
Baca Selengkapnya82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan
3 hari lalu
Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Akan Hadir sebagai Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
3 hari lalu
Jusuf Kalla akan hadir sebagai saksi meringankan dalam sidang dugaan korupsi pengadaan LNG dengan terdakwa Karen Agustiawan.
Baca Selengkapnya