TEMPO.CO, Purwakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siradj menengarai adanya gerakan dari organisasi Islam transinternasional yang membahayakan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Ciri (orangnya) yang berjanggut-janggut itu," kata Agil saat ditemui Tempo seusai berceramah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 7 Februari 2013.
Namun, dia tak mau menyebutkan secara eksplisit nama-nama organisasi Islam transinternasional yang bergerak di Indonesia itu. Agil hanya menyebutkan, ciri-ciri orang yang bergerak dalam organisasi itu selalu ingin mengidentikkan Islam dengan Arab. "Pengertian itu jelas keliru," ujar kiai yang dekat dengan almarhum Gus Dur ini.
Agil menegaskan, mayoritas umat Islam di Indonesia, terutama jamiah Nahdlatul Ulama yang beranggotakan 60 juta orang, tidak tertarik sama sekali dengan gerakan Islam transinternasional itu. Sebaliknya, NU senantiasa akan memagari NKRI dari segala rongrongan aliran keagamaan yang tidak sesuai dengan asas Ahlusunnah-waljamaah.
Agil juga menyatakan ketidaksetujuannya jika Islam dijadikan ideologi politik. "(Islam) tidak usah dijadikan ideologi poitik," ucapnya. Jika Islam dijadikan ideologi politik, suatu ketika akan berdampak negatif. "Contohnya, ada pimpinan partai Islam ditangkap KPK, kan jadi memalukan Islam," ujarnya.
NANANG SUTISNA
Berita terkait
Manuver Merebut Suara NU
2 September 2023
Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.
Baca SelengkapnyaProfil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024
24 Juli 2023
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaSahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat
16 April 2023
Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas
Baca SelengkapnyaPesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU
5 Maret 2023
Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaLobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo
19 Februari 2023
Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaIndicting Indosurya, Again
13 Februari 2023
THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...
Baca SelengkapnyaSaling Lapor Petinggi KPK karena Formula E
8 Februari 2023
Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.
Baca SelengkapnyaZuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina
10 November 2022
Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.
Baca SelengkapnyaSetelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta
19 Oktober 2022
PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.
Baca SelengkapnyaKemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta
3 Oktober 2022
Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.
Baca Selengkapnya