Panwaslu Selidiki 13 Orang Terkait VCD Banjarnegara

Reporter

Editor

Jumat, 30 Juli 2004 16:48 WIB

TEMPO Interaktif, Banjarnegara:Sebanyak 13 orang dimintai keterangan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) pusat berkaitan kasus VCD Banjarnegara pada Kamis (29/7) malam dan Jumat (29/7) pagi. Namun Tim Investigasi Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) pusat masih belum membeber hasilnya. Panwas berjanji akan membuka hasil penyelidikan mereka usai menggelar pleno Panwaslu sepekan lagi. Hal itu diungkapkan Ketua Tim Investigasi Panwaslu pada kasus VCD Banjarnegara Mashudi Ridwan kepada wartawan, Jumat (30/7), beberapa saat sebelum bertolak ke Jakarta. Selain Mashudi, turut pula dalam penyelidikan itu anggota Panwaslu lainnya, Saut Sirait dan Bambang Aris. "Kami sudah memintai keterangan, semacam klarifikasi pada 13 orang," kata Mashudi. Mereka yang dimintai keterangan adalah mantan Kapolwil Banyumas Komisaris Besar Pol. AA Maparessa, Kapolres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Pol. Widianto Poesoko, istri AA Maparessa yakni Endang Sri Mulaningsih dan sepuluh lainnya adalah purnawirawan dan warakawuri yang ikut dalam pertemuan 29 Mei di Aula Polres Banjarnegara. Orang-orang itu dimintai keterangan oleh Panwas mengenai situasi dan jalannya acara pertemuan yang digelar Kepolisian Banyumas di Mapolres Banjarnegara yang belakangan dituding sebagai pengarahan polisi untuk mendukung calon presiden tertentu. Sayangnya, Mashudi enggan memberi keterangan mengenai hasil penyelidikan yang digelar di Banjarnegara terhadap 13 orang itu. "Kami belum bisa mengungkap hasil atau kesimpulan awalnya. Kami harus menggelar rapat pleno dengan seluruh anggota Panwas, setelah itu baru kamimembeberkannya," ujar dia. Di Banjarnegara, acara memintai keterangan dilakukan di kantor Panwas. "Kami mengundang beberapa peserta pertemuan itu dengan bekerja sama dengan Polres Banjarnegara," ujar Jauhar Hatta, Ketua Panwaslu Banjarnegara, Kamis (28/7) sore. Sementara di Banyumas, Tim Panwaslu meminta keterangan pada istri mantan Kapolwil Endang Sri Mulaningsih di Mapolwil Banyumas. Salah satu anggota Panwaslu Banyumas Agus Maryono yang turut serta dalam pemeriksaan mengungkapkan, tim menanyakan kepada istri Kapolwil keterkaitan peran dirinya dalam kasus VCD Banjarnegara itu karena dalam pertemuan di Polres Banjarnegara sebagaimana isi VCD, istri Kapolwil turut serta di dalamnya.Kepada Panwas Sri Mulyaningsih menyatakan materi isi VCD sebagaimana yang diputar oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) itu memang benar adanya. Namun Sri Mulyaningsih menyatakan Kombes AA Maparessa dalam pertemuan itu tidak mengajak peserta untuk memilih Megawati Soekarnoputri. "Tetapi mendukung capres perempuan," katanya. Sri Mulyaningsih sendiri mengaku pendukung Megawati. "Tetapi saya juga suka SBY," kata Agus menirukan Sri Mulyaningsih. Ketika ditanya Panwaslu mengenai alasan mendukung presiden perempuan, Sri Wahyuningsih menjawab, untuk membela hak-hak perempuan. "Karena saya juga perempuan," katanya seperti ditirukan Agus Maryono. Ari Aji HS - Tempo News Room

Berita terkait

Jelang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

23 jam lalu

Jelang Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu meminta pengawas pemilu berkoordinasi di setiap tingkatan kepada KPU serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Baca Selengkapnya

Polri Terapkan Pengamanan Berlapis Jaga World Water Forum Ke-10 di Bali

1 hari lalu

Polri Terapkan Pengamanan Berlapis Jaga World Water Forum Ke-10 di Bali

Untuk mengamankan KTT World Water Forum KE-10 di Bali, Polri terapkan pengamanan berlapis.

Baca Selengkapnya

KPU Bahas Aturan Pencalonan, Pastikan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Bahas Aturan Pencalonan, Pastikan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju di Pilkada 2024

Komisi II DPR telah menyetujui dua Rancangan PKPU tentang penyelenggaraan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

2 hari lalu

Inilah 5 Kapolri dengan Masa Jabatan Terlama

Wacana memperpanjang batas maksimal usai pensiun anggota Polri membuka peluang masa jabatan Kapolri jadi lebih lama.

Baca Selengkapnya

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

2 hari lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

2 hari lalu

Polda Jabar Sebar Data 3 DPO Diduga Pembunuh Vina, Ini Aturan Penetapan Daftar Pencarian Orang

Polda Jabar telah sebarkan data DPO 3 orang diduga pelaku pembunuh Vina. Ketahui aturan penetapan daftar pencarian orang.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

2 hari lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

2 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

3 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

4 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya