TEMPO.CO, Situbondo - Sembilan nelayan Situbondo yang hilang di perairan Madura sejak Sabtu malam, 19 Januari 2013, hingga hari ini belum berhasil ditemukan. Sembilan nelayan tersebut adalah Ju, Misnadi, Mul, Rizal, Mus, Sugik, Wiro, Syafii, dan Asniman. Kepala Satuan Kepolisian Perairan Situbondo, Ajun Komisaris Bashori, mengatakan, upaya penyisiran hari ini, Selasa, 22 Januari 2013, diperluas ke seluruh perairan wilayah barat dan timur Situbondo. Penyisiran di wilayah barat dilakukan hingga ke perbatasan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan penyisiran di wilayah timur dilakukan sampai perbatasan Kabupaten Banyuwangi. "Kami sisir menggunakan perahu karet dan kapal cepat," kata dia ketika dihubungi Tempo. Bashori berujar, tim Search and Rescue Situbondo hari ini diperkuat oleh 18 personel dari Direktorat Kepolisian Air dan Direktorat Sabhara Kepolisian Daerah Jawa Timur. Selain itu, jumlah penyelam juga ditambah dari delapan orang menjadi 25 orang. Pencarian difokuskan di lokasi tenggelamnya dua kapal nelayan yang berjarak 11 mil dari Pantai Panarukan. Sembilan nelayan yang hilang tersebut merupakan bagian dari 27 nelayan asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
Mereka berangkat mencari ikan di perairan Madura sekitar pukul 14.00 WIB dengan menggunakan dua kapal bernama Lambung Juanda dan Kapodang. Sekitar pukul 21.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Situbondo menerima informasi kedua kapal tersebut tenggelam karena diterpa angin puting beliung. Sebanyak 18 nelayan bisa dievakuasi dalam kondisi selamat pada Ahad pagi lalu.