TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan kembali kehilangan penyidiknya. Menurut sumber Tempo di lembaga antirasuah itu, seorang penyidik dan pengawal tahanan dari unsur kepolisian mengajukan pengajukan pengunduran diri.
"Masa tugas penyidik itu sudah habis dari Polri, tetapi sebenarnya masa kerja di KPK masih sampai 2016," ujar sumber tersebut.
Penyidik tersebut bernama Syamsul Huda. Ia telah bertugas di KPK selama empat tahun. Kasus yang pernah ditanganinya antara lain kasus Miranda Swaray Goeltom, terpidana suap pemiliahan Deputi Gubernur Bank Indonesia 2004; serta Amran Batalipu, bekas Bupati Buol yang tersangkut suap pengurusan hak lahan kebun kelapa sawit PT Hardaya Inti Plantation.
Juru bicara KPK, Johan Budi SP., belum mengetahui informasi tersebut. "Saya cek dulu," ujar dia di kantornya pada Senin, 21 Januari 2013.
Pengunduran diri dua pegawai KPK dari kepolisian itu menambah panjang daftar penyidik yang telah hengkang dari KPK. Setidaknya, sudah sembilan penyidik KPK yang memilih kembali ke Markas Besar Kepolisian. Sebelumnya pada Desember 2012, sebanyak dua orang mengundurkan diri. Sementara pada November 2012 enam orang penyidik melakukan hal yang sama.
Pengunduran diri penyidik ini ditengarai sebagai buntut perseteruan antara KPK dan Polri. Perseteruan terjadi saat KPK mengusut kasus korupsi proyek simulator kemudi di Korps Lalu Lintas. Kasus ini diwarnai penarikan 20 penyidik serta upaya kriminalisasi penyidik Novel Baswedan.
TRI SUHARMAN
Berita terkait
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik
34 menit lalu
Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.
Baca SelengkapnyaKelakuan SYL saat Jadi Mentan: Palak Rp 1 Miliar untuk Umrah Sekeluarga Sampai Beli Keris Rp 105 Juta
55 menit lalu
Fakta Terbaru Sidang Syahrul Yasin Limpo (SYL), di antaranya pejabat Kementan diminta Rp 1 miliar
Baca SelengkapnyaNurul Ghufron Mangkir dalam Sidang Etik Hari Ini, Dewas KPK: Padahal Sudah Sepakat Kemarin
1 jam lalu
Menurut Dewas KPK, surat permintaan penundaan ini adalah yang ketiga kalinya diajukan Nurul Ghufron selama menjalani proses sidang etik.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah dan Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar
1 jam lalu
Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah melakukan penggeledahan sekaligus penyitaan satu unit rumah milik Syahrul Yasin Limpo di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaBegini Respons Rektor IPB soal Kabar Namanya Masuk Penjaringan Calon Pansel KPK
2 jam lalu
Nama Arief muncul di antara sebelas calon anggota Pansel KPK yang beredar.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Irit Bicara Usai Diperiksa soal Auditor BPK Minta Rp12 Miliar Demi Opini WTP
2 jam lalu
BPK meminta keterangan Syahrul Yasin Limpo berkaitan kesaksian anak buahnya soal ada auditor BPK meminta uang agar Kementan dapat opini WTP
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
3 jam lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaOgah Komentar soal Hanan Supangkat, Syahrul Yasin Limpo: Sudah ya, Doain Saya
5 jam lalu
Syahrul Yasin Limpo enggan berkomentar soal hubungannya dengan CEO PT Mulia Knitting Factory sekaligus Wabendum NasDem Hanan Supangkat.
Baca SelengkapnyaMobil Mercedes Benz Sprinter Disita KPK, Ini Kata Syahrul Yasin Limpo
5 jam lalu
Dalam kesempatan yang berbeda, kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, Djalamudin Koedoeboen, mengatakan belum mengetahui soal mobil yang disita KPK itu.
Baca SelengkapnyaKPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma
8 jam lalu
KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.
Baca Selengkapnya