TEMPO Interaktif, Denpasar:Ratusan mahasiswa dari Lembaga Dakwah Kampus Front Persatuan Mahasiswa Islam (LDK-FPMI) Universitas Udayana, Rabu (5/3) menggelar aksi unjuk rasa di depan Konsulat Amerika Serikat di Jalan Hayam Wuruk Denpasar. Aksi serupa dilakukan mahasiswa di Solo dan Mataram yang menentang rencana serangan Amerika ke Irak karena akan menyengsarakan rakyat tak berdosa. Sebelum melakukan aksinya, mahasiswa Universitas Udayana berkumpul di dekat monumen Bajra Sandhi, sekitar 1 km arah barat dari konsulat Amerika. Mereka lalu berjalan kaki sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan meneriakkan seruan anti Amerika. Sejumlah spanduk dan poster pun digelar, antar lain bertuliskan, No War for Oil, America Real Terrorist, Hentikan Kebohongan Amerika, Tolak Arogansi Amerika. Perang hanya akan menyebabkan tragedi kemanusiaan, kata Embi Juanedi, koordinator lapangan aksi itu, dalam orasinya. Ia menilai Amerika tidak mempunyai alasan cukup karena belum ada bukti-bukti adanya senjata pembunuh massal yang dibuat Irak. Mahasiswa juga menyebarkan seruan untuk memboikot produk Amerika seperti McDonalds, KFC, Sprite, dan Coca-Cola. Alasannya, pembelian produk-produk itu akan menguntungkan orang Amerika dan menambah pajak ke pemerintah Amerika yang kemudian membelikannya untuk persenjataan. Unjuk rasa anti invasi Amerika ke Irak di Solo berlangsung Rabu (5/3) siang hingga sore. Sekitar 1.000 pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Bersama Lembaga Dakwah Kampus Surakarta berjalan dari kampur Universitas Sebelas Maret menuju Bunderan Gladag dengan membawa spanduk, poster, dan selebaran mengecam rencana invasi Amerika ke Irak. Mereka menyerukan jihad apabila Amerika Serikat benar-benar menyerang Irak. Serangan yang dilakukan untuk menghancurkan instalasi persenjataan massa milik Irak hanyalah dalih untuk menutupi maksud busuk Amerika sebenarnya, yakni menguasai ladang-ladang minyak, tulis pernyataan sikap mereka. Para mahasiswa juga menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa bertindak tegas terhadap ulah Amerika yang membahayakan peradaban manusia di dunia. Kami juga menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk tidak menggunakan ataupun mengkonsumsi produk-produk Amerika dan sekutunya. Sekitar 200 mahasiswa Universitas Mataram yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus Baabul Hikmah melakukan aksi menentang Amerika Serikat, Rabu pagi (5/3), dengan mendatangi Stasiun Radio Republik Indonesia Mataram. Di stasiun radio ini, mereka sekitar mendapat kesempatan mengudarakan pernyataan sikapnya secara langsung melalui Programa-1 selama 10 menit. (Rofiqi Hasan/Anas Syahirul/Supriyantho Khafid-Tempo News Room)
Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.
Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang Tahun 2023
9 menit lalu
Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 di Indonesia Sepanjang Tahun 2023
Tahun 2023 merupakan momentum penting bagi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam meneguhkan posisinya sebagai produsen minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.