TEMPO Interaktif, Jakarta:Keluarga Aristoteles Masoka, supir pribadi Theys Hiyo Eluay, mengadukan hilangnya Aristoteles ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada Selasa (27/7). Yonas Masoka, ayah Aristoteles, yang didampingi oleh Usman Hamid, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), menanyakan proses pengusutan terhadap hilangnya Aristoteles pada 11 November 2001, yang bersamaan dengan pembunuhan terhadap Theys. Masih hidup atau (sudah) mati, tolong kembalikan dia pada kami, tutur Yonas ketika diterima oleh Soelistyowati Soegondo, anggota Komnas HAM yang juga Ketua Sub Komisi Hak Sipil dan Politik (Sipol).Menurut Yonas, pihaknya terakhir kali bertemu dengan Aristoteles pada Jumat, 9 November 2001. Ketika itu, Aristoteles berjanji untuk kembali ke rumah pada hari Sabtu malam guna mengikuti kebaktian bersama keluarga pada hari Minggu. Namun, hingga hari ini keberadaan Aristoteles tidak diketahui.Aristoteles hilang pada saat yang bersamaan dengan pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua, Theys Hiyo Eluay. Menurut Yonas, anaknya hilang di Markas Kopassus Tribuana di Hamadi. Aristoteles, kata Yonas, hendak melaporkan tindakan kedua anggota Kopassus yang telah membunuh Theys. Dia mau menemui Letkol Hartomo (komandan Kopassus) untuk melaporkan tindakan anak buahnya, kata Yonas.Usman Hamid menilai kinerja Komnas HAM dalam kasus Papua, baik Wamena, Wasior, maupun kasus Aristoteles, tidak maksimal. Ini terlihat begitu minimnya informasi yang dimiliki Komnas berkaitan dengan kasus Aristoteles Masoka karena kasus Aristoteles berkaitan erat dan menjadi satu paket dengan kasus Theys Eluay, kata Usman kepada Tempo News Room.Tito Sianipar - Tempo News Room