TEMPO Interaktif, Minahasa: Warga pantai Buyat, yang tinggal di dekat lokasi buangan limbah PT Newmont Minahasa Raya, didatangi dua orang tak dikenal. Kedua orang yang membawa senjata tajam itu sedang mencari aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sering datang ke Buyat. "Dua orang ini mencari Ismet (aktivis LSM)," kata nelayan pantai Buyat, Mansur Lombonaung, Sabtu (24/7). Kedatangan dua orang yang tidak dikenal ini membuatwarga pantai Buyat resah dan tidak tenang. SejakJumat malam hingga Sabtu pagi, warga pantai Buyatmelakukan penjagaan bergiliran dan meronda dari rumah ke rumah.Biasanya, saat tidur malam warga pantai Buyat sudahmematikan lampu. Tapi, hingga dini hari warga masihmenyalakan lampu botol dan petromak.Sebelumnya, menurut Mansur, puluhan warga Pantai Buyattelah diambil sampel darah dan dimintai keteranganoleh Kepolisian Sektor Khusus Ratatotok dan KepolisianSektor Belang. Pengambilan darah ini diprotes warga.Sebab, Kamis (22/7) puluhan warga juga telah diambilsampel darahnya oleh Balai Pengawasan Obat danMakanan.Salah satu warga Buyat yang diperiksa, Basri Manope,32 tahun, mengatakan dirinya bersama puluhan wargaBuyat mengetahui jika ke Polsek Belang itu untukpemeriksaan penyakit dan pengambilan darah. Tapi,polisi menanyakan puluhan pertanyaan menyangkutkegiatan Newmont Minahasa. Antara lain, sejak kapanNewmont berproduksi dan dari mana bapak tahu itupencemaran lingkungan hidup.Kepada penyidik Basri menjawab tentang adanya keanehanikan-ikan mati di Teluk Buyat. Begitu pula denganadanya benjolan pada tubuh ikan dan manusia."Mengherankan ada benjolan pada ikan dan tubuhmanusia," kata Basri yang menderita sakit kepala danpersendian ini.Mengenai adanya benjolan ini terjadi pada warga Buyatbaik laki-laki dan perempuan yang masih muda, dewasadan sudah berusia lanjut. Bahkan Rahmi Modeong,perempuan berusia 13 tahun ditumbuhi benjolan dimatanya. Benjolan di mata ini baru diketahui setelahada pemeriksaan dokter.Sabtu pagi, aparat Kepolisian Resort Minahasamendatangi warga Buyat yang menderita sakit. Satu persatu warga yang menderita penyakit ini dimintaiketerangan. Sabtu siang, Dinas Kesehatan KabupatenMinahasa Selatan serta sejumlah instansi terkaitmelakukan pemeriksaan kesehatan.Selain memeriksa kesehatan, warga Buyat yang berobatmendapat pengobatan cuma-cuma. Pengobatan ini akanberlangsung beberapa hari. "Pemeriksaan tergantungmasyarakat yang datang berobat," kata Tommy Kawengian,Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Selatan. Verrianto Madjowa - Tempo News Room