TEMPO.CO, Jakarta– Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan keputusan membubarkan Sekolah Bertaraf Internasional dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pada Selasa, 8 Januari 2013. Dengan putusan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pun pasrah. Kepada Tempo, Nuh mengatakan akan menghormati keputusan majelis hakim konstitusi.
Hanya, kata Nuh, tidak mungkin menyetop RSBI di tengah jalan. Perlu ada tindak lanjutnya hingga Juni nanti. "Semester ini baru berjalan setengah," kata Nuh, Kamis, 10 Januari 2013. Menurut Nuh, sekolah harus menyelesaikan dulu program semester yang sedang berjalan. "Ini bukan urusan listrik yang tinggal switch on-off."
Nuh mengatakan, semangat RSBI adalah sekolah berkualitas taraf internasional dengan kualitas tinggi. Dan ia minta agar spirit itu tidak dilupakan. Ada atau tidaknya RSBI, kualitas harus tetap menjadi isu utama. "Atmosfer dan budaya akademik dengan tingkat kompetisi yang tinggi di RSBI harus tetap dipertahankan, atau malah ditingkatkan," ujarnya.
Soal bentuk sistem baru pengganti RSBI, Nuh mengaku belum tahu. Ia belum memiliki gambarannya. Namun Nuh yakin tidak bakal ada masalah soal pendanaan. "Kalau menjaga bentuk yang baru itu perlu pendanaan, ya harus disiapkan," kata dia. Dan yang akan menanggung anggaran itu adalah pemerintah pusat serta daerah.
Ide sekolah RSBI muncul bersamaan dengan era reformasi politik pada 1998 lalu. Kala itu, pemerintah bertekad membangkitkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di level internasional. Sebelumnya, Nuh mengatakan, masyarakat harus ke luar negeri kalau mau sekolah yang bagus.
Berdasarkan keinginan itu, muncullah ide membuka kelas internasional. Jadi anak Indonesia tak perlu jauh belajar ke luar negeri. "Karena penduduk Indonesia banyak, dicanangkanlah satu kabupaten atau kota memiliki satu sekolah internasional," ujar dia. Selengkapnya, simak majalah Tempo edisi Senin, 14 Januari 2013.
MUSTAFA SILALAHI | JAJANG JAMALUDDIN | SUNDARI | CORNILA DESYANA
Berita terkait
Badan Wakaf Indonesia: Literasi Perwakafan Masyarakat Hanya 50 Persen
9 April 2022
Mohammad Nuh mengatakan, jika jurnalis bisa memberikan jalan bagi wakaf di Indonesia, pahalanya sama seperti orang yang melakukan kebaikan itu.
Baca SelengkapnyaBadan Pekerja Dewan Pers Pilih 9 Calon Anggota
21 Desember 2021
Salah satu calon anggota Dewan Pers yang dipilih oleh badan pekerja ialah Azyumardi Azra.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Beri Dukungan Moral Wartawan Tempo Nurhadi yang Alami Kekerasan
31 Maret 2021
Dewan Pers mengingatkan kepada semua unsur pers agar berpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik, termasuk profesionalitas.
Baca SelengkapnyaDewan Pers Sebut Hasil Survei Indeks Kebebasan Pers Naik Tiap Tahun
11 September 2020
Dewan Pers merilis laporan hasil survei terkait Indeks Kebebasan Pers atau IKP di 34 provinsi selama rentang waktu 5 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaDewan Pers: Isu Akses dan Perlindungan Difabel dalam Pemberitaan Masih Rendah
1 September 2020
Beberapa survei Dewan Pers tentang isu akses dan perlindungan penyandang disabilitas menunjukkan angka yang cukup rendah.
Baca SelengkapnyaMohammad Nuh: Jangan Habiskan Energi untuk Bertikai
1 Februari 2017
Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Tanah Air, Nuh mengatakan seharusnya bisa diselesaikan dengan jalan dialektika, bukan proses hukum.
Baca SelengkapnyaBegini Akhir Hubungan SBBS Sragen dengan PASIAD Asal Turki
30 Juli 2016
PASIAD masuk Indonesia dengan menawarkan proposal
pendirian
sekolah yang berfokus membawa pelajar Indonesia untuk
>
melanjutkan pendidikan ke Turki.
Tidak Terafiliasi Gulen, SMA Banua Punya 4 Guru Turki
29 Juli 2016
SMA Banua Bilingual Boarding School memiliki empat tenaga
pendidik asal Turki yang direkrut atas kerja sama dengan Amity
College Australia sejak 2015.
Muhammad Nuh: Kurikulum 2013 Bukan Ajaran Sesat
9 Desember 2014
Muhammad Nuh mengakui ada masalah teknis di kurikulum 2013.
Baca SelengkapnyaKe KPK, Nuh Laporkan Hartanya Rp 4 Miliar
9 Desember 2014
Kenaikan harta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh karena naiknya nilai jual objek pajak (NJOP) rumahnya.
Baca Selengkapnya