Ombak Setinggi Tujuh Meter Terjang Pesisir Malang  

Reporter

Sabtu, 12 Januari 2013 16:55 WIB

Ombak tinggi menerjang Eric Mongirdas akibat dari Badai Sandy di garis pantai Milford, Connecticut, Amerika Serikat, Senin (29/10). REUTERS/Michelle McLoughlin

TEMPO.CO, Malang - Gelombang setinggi 5 hingga 7 meter menerjang perkampungan penduduk di pesisir Kabupaten Malang. Sebanyak 62 keluarga warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, terdiri dari 198 jiwa dan 18 balita, mengungsi sejauh 300 meter dari perkampungan mereka.

"Gelombang tinggi menerjang sejak dua malam ini," kata Kepala Bagian Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang, Mudji Utomo, Sabtu, 12 Januari 2013. Warga yang mengungsi khawatir gelombang menerjang perkampungan mereka. Warga juga menyelamatkan barang-barang berharga untuk menghindari terjangan gelombang tinggi.

Hingga kini, PMI Kabupaten Malang belum mendirikan tenda pengungsian karena menilai sejumlah rumah penduduk masih aman untuk menampung pengungsi. Bantuan bahan makanan didistribusikan kepada warga.

Kini, PMI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang telah mengumpulkan bantuan. Apalagi, selama dua pekan ini, nelayan tak melaut akibat gelombang tinggi, sehingga warga tak memiliki penghasilan sendiri. Sebagian warga menggunakan dana simpanan dan berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Adapun sukarelawan PMI, yang terdiri dari Satuan Siaga Penanggulangan Bencana (Satgana) dan tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), diturunkan ke lokasi. Tim Sibat dibentuk dari kelompok masyarakat di lokasi rawan bencana.

Setiap desa terdiri dari lima personel. Mereka dilatih dalam kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. "Meminimalkan korban jiwa dan kerugian," katanya. Anggota Sibat bertugas pertama kali menangani bencana karena mereka yang mengetahui dan berada di lokasi bencana terlebih dulu.

Diprediksi, angin kencang dan gelombang tinggi bakal menerjang pesisir selatan Malang hingga sepekan mendatang. Warga yang lain juga berjaga di sepanjang bibir pantai, mengawasi gelombang tinggi.

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Subekti, menjelaskan, gelombang tinggi terbentuk akibat siklon tropis Norele berkecepatan 65 knot atau sekitar 120 kilometer per jam. Siklon bergerak cepat ke barat daya, diprediksi terjadi selama dua sampai tiga hari ini.

"Pengaruhnya gelombang masih tinggi," katanya. Siklon Norele memicu angin kencang dan gelombang besar. Untuk itu, nelayan diminta waspada dan berhati-hati. Lantaran gelombang tinggi berbahaya bagi keselamatan dan sewaktu-waktu bisa mengempaskan perahu nelayan.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

50 hari lalu

Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

52 hari lalu

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

BMKG prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024. Cek cuaca ekstrem di daerah Anda, mewaspadai angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

29 Februari 2024

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

Pegadaian menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Sumedang, pada Selasa 27 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK

26 Februari 2024

Top 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK

Selain RPP Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, soal gempa dan tornado Rancaekek juga mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

25 Februari 2024

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

BMKG pancaroba picu pembentukan awan cumulonimbus. Awan yang berpotensi petir, angin kencang, puting beliung, bahkan terjadinya hujan es.

Baca Selengkapnya

Tips Melindungi Diri dari Angin Puting Beliung

25 Februari 2024

Tips Melindungi Diri dari Angin Puting Beliung

Angin puting beliung serasa tornado menerjang wilayah Sumedang dan Bandung. Angin tersebut memporakporandakan rumah dan berbahaya bagi manusia. Ini tips berlindung dari angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Tornado dengan Angin Puting Beliung

25 Februari 2024

Inilah Perbedaan Tornado dengan Angin Puting Beliung

Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu, 21 Februari 2024, bukan kategori tornado, melainkan angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Muncul di Dataran Tinggi Kertasari Bandung, BMKG: Jauh Lebih Langka

25 Februari 2024

Puting Beliung Muncul di Dataran Tinggi Kertasari Bandung, BMKG: Jauh Lebih Langka

Kejadian puting beliung di pegunungan jauh lebih langka dibandingkan di kawasan dataran terbuka.

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung

24 Februari 2024

Inilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung

Angin puting beliung tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Melainkan hanya bisa diprediksi 30 menit hingga 1 jam sebelum kejadian.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Angin Puting Beliung

24 Februari 2024

Pegadaian Salurkan Bantuan untuk Masyarakat Terdampak Angin Puting Beliung

Bantuan berupa kebutuhan pokok seperti paket sembako, pakaian untuk anak dan dewasa, selimut, hingga obat-obatan diserahkan secara langsung ke posko Penanganan Darurat Bencana

Baca Selengkapnya