Panwaslu Temukan Ratusan TPS Fiktif di Jawa Timur

Reporter

Editor

Kamis, 15 Juli 2004 22:10 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya: Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jawa Timur menengarai ratusan tempat pemungutan suara (TPS) fiktif. "Ada dihampir semua daerah di Jatim," kata Donny Kadnezar, Ketua Panwaslu Jawa Timur, di Surabaya, Kamis (15/7).Di Kabupaten Lamongan misalnya, ditemukan 22 TPS fiktif dari 3.647 TPS yang dilaporkan ke KPU. Padahal, di Lamongan hanya ada 3.625 TPS. Dari ke-22 TPS fiktif ini, sepuluh diantaranya ada di Desa Blimbing Kecamatan Paciran dan satu lainnya di Desa Kandang Semangkon, sepuluh di Kecamatan Solokuro: tiga di Desa Takerharjo, dua di Desa Solokuro dan enam di Desa Payaman. Ironisnya, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lamongan baru tahu adanya TPS fiktif, itu setelah pemilu pemilihan presiden lalu. Sebelum Pilpres, sebenarnya Panwaslu Lamongan sudah melaporkan kelebihan 22 TPS ini ke KPUD Lamongan. Tapi, sampai sekarang tidak ada tanggapan serius. Laporan itu dilakukan berdasarkan pertimbangan, dana TPS dari APBN dan APBD sudah dicairkan pada seluruh PPK Lamongan. Panwaslu juga melaporkan temuan ini ke pihak kepolisian, Rabu (13/7) , untuk kemudian ditindak-lanjuti. Ditengarai, TPS fiktif ini mengakibatkan pemerintah pusat dan daerah dirugikan hingga Rp. 37 miliar, terutama dana operasional dan logistik. Perinciannya, masing-masing TPS mendapatkan dana operasional sampai Rp. 370 ribu selama empat bulan. Ketua KPPS mendapat Rp. 50 ribu untuk dana kehormatan, sementara delapan anggota lainnya masing-masing mendapatkan Rp. 40 ribu sebulan. Ada juga dana angkutan TPS sebesar Rp. 35 ribu dan dana rapat masing-masing Rp. 60 ribu. Jumlah itu masih ditambah dana dari Pemerintah Kabupaten Lamongan, setiap TPS mendapat Rp. 25 ribu.Selain kerugian materiil, penggelembungan jumlah TPS ini juga mengakibatkan terjadinya kesulitan dan kesalahan data terkait dengan jumlah TPS dan hasil suara masing-masing TPS antar lembaga terkait yang bertugas untuk mengawasi. Meskipun tidak sampai menyebabkan penggelembungan suara Pilpres, Panwaslu mendesak agar dugaan adanya pemanfaatan dana terkait TPS fiktif ini harus diusut sampai tuntas. Karena seharusnya sejak dini keberadaan TPS-TPS fiktif itu sudah bisa diantisipasi, jika KPU Jawa Timur maupun KPU Kabupaten/Kota turun mencek ke lapangan.Tapi, bantahan keluar dari KPUD Lamongan. "Tidak ada TPS fiktif. Tapi memang, pada Pilpres lalu terdapat kelebihan TPS di sejumlah daerah, termasuk 22 TPS di Lamongan. Di Kabupaten Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi terjadi kelebihan 1-5 TPS, sementara di Kabupaten Probolinggo terdapat kelebihan 30 TPS," kata Didik Prasetiyono, Pokja Divisi Logistik KPU Jawa Timur.Kelebihan itu, kata Didik, terjadi karena kesalahan proyeksi yang dilakukan pada 10 Juni 2004 sebelum pendaftaran pemilih berakhir pada 25 Juni 2004. Seluruh KPUD Kabupaten/Kota sudah harus menyetor laporan jumlah TPS berdasarkan masukan dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) masing-masing daerah. Karena dilakukan sebelum jumlah pemilih pasti diproses pada 25 Juni 2004, dalam akhir penghitungan jumlah pemilih lebih sedikit dibanding dengan jumlah TPS. "Kelebihan itu wajar. Waktu legislatif juga pernah terjadi," kata Didik.Didik menegaskan, kelebihan TPS itu bukan berarti KPU melakukan penyimpangan dana. Karena dana kelebihan itu sudah dikembalikan oleh PPK dan KPUD Kabupaten/Kota, termasuk KPUD Lamongan, ke kas negara. "Tidak ada niat KPU untuk menggunakan dana dengan tidak semestinya," kata Didik sambil menyebut, tuduhan Panwaslu itu salah alamat. Adi Mawardi, Fatkhurrohman Taufiq - Tempo News Room

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

2 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

3 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

3 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

3 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

4 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

4 hari lalu

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

Ketua Bawaslu mengatakan jajarannya akan mengawasi media sosial pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

11 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

13 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

13 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

13 hari lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya