Soal Al Zaytun, KPU Tetap Pada Putusan KPU Jawa Barat

Reporter

Editor

Senin, 12 Juli 2004 19:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap akan memakai keputusan yang diambil KPU Indramayu dalam kasus pengerahan massa ke pondok pesantren Al Zaytun saat Pemilihan Presiden 5 Juli lalu. Keputusan dari daerah itu akan digunakan setelah KPU setempat memperoleh informasi yang cukup dari investigasimereka. "Sampai sekarang kami masih berpegang padakeputusan sementara KPU Jawa Barat," kata Ketua KPUNazaruddin Sjamsuddin, kepada wartawan, di kantor KPU,Jakarta, Senin (12/7).Nazaruddin mengatakan, dalam keputusan KPU daerah itu,Panwaslu dapat mengajukan data-data yang merekamiliki. Jika KPU tidak menerima dari data itu, KPUhanya akan mendengarkan keputusan KPU daerah. "KalauPanwaslu menganggap ada pelanggaran, kita akanbandingkan saja, data mana yang paling benar," katanya. Namun, kata Nazaruddin, KPU sampai sekarang belumpernah sedikitpun menerima data atau laporan dariPanwaslu mengenai temuannya. KPU, kata dia, tidak akan meminta Panwaslu untukmemberikan laporan itu. "Kita tahu kewajibanmasing-masing," katanya. Bahkan, kata dia, sampaisekarang ini KPU belum pernah menerima suratresmi dari Panwaslu mengenai hasil temuan mereka."Jadi, jangan hanya melaporkan temuannya ke persdong," kata dia tegas. Terhadap kasus itu sendiri, Nazaruddin membatahpihaknya mengirimkan surat ke KPPS untuk tidakmemenuhi panggilan dari Panwaslu. Penyelesaian daripersoalan di sana, kata dia, diserahkan kepada KPUsetempat. Laporan adanya pemilih ganda, belum bisa dibuktikan keberadaannya. "Jadi, apakah benar ada pemilih ganda atau hanya isu, itu kita serahkan KPU Jabar. Kita di Jakarta kan nunggu laporan saja," kata dia.Apapun keputusan yang diambil KPU Jawa Barat, KPUakan tetap menghormatinya. KPU sendiri tidak akanmemberikan batasan waktu untuk penyelesaian kasus tersebut. "Saya yakin mereka akan melaporkan kalaumemang sudah selesai persoalannya," katanya. Purwanto - Tempo News Room

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

2 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

3 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

3 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

3 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

4 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

4 hari lalu

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

Ketua Bawaslu mengatakan jajarannya akan mengawasi media sosial pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

11 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

13 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

13 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

13 hari lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya