Bupati Garut Aceng Fikri memenuhi panggilan Polisi Daerah Jawa Barat di Bandung, Senin (10/12). Aceng Fikri diperiksa terkait dugaan penipuan yang dilaporkan calon wakil bupati yang urung menjabat namun telah menyetorkan sejumlah uang. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta -- Bupati Garut Aceng H.M. Fikri diperiksa di Markas Kepolisian Daerah Jawa Barat selama lebih dari 7 jam, sejak pukul 08.30, Senin, 10 Desember 2012.
"Saya diperiksa dalam status sebagai saksi. Soal apa, berapa banyaknya, sudah saya beberkan semua kepada penyidik. Jadi silakan menanyakan lebih dalam itu semua kepada penyidik," kata Aceng setelah diperiksa polisi yang berakhir pada pukul 17.30.
Aceng diperiksa terkait dengan laporan dugaan penipuan dan pemerasan pelapor Asep Rahmat Kurnia Jaya senilai US$ 25 ribu. Bupati Aceng menolak membeberkan materi dan hasil pemeriksaan penyidik. Setelah keluar ruangan penyidik di Sub-Direktorat Keamanan Negara Polda, ia cuma mengucapkan terima kasih.
Setelah itu, Bupati yang tengah kena skandal kawin kilat itu langsung melangkah dan masuk ke mobil sedan hitam X-Over bernomor polisi F-1180-CF.
Aceng terlapor kasus penipuan terhadap Asep. Ia dituduh meminta duit kepada Asep untuk menjadi wakil bupati. Polisi mencecar Aceng dalam dua tahap pemeriksaan sebagai saksi terlapor. Pada tahap pertama, Aceng diperiksa seorang diri pada pukul 08.30-11.50. Adapun pada tahap kedua, Aceng dikonfrontasi dengan saksi pelapor, yakni Asep Rahmat, saksi Asep Maher, dan dua saksi lainnya.
Juru bicara Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompol, mengatakan, saat diperiksa seorang diri, Aceng menjawab total 26 pertanyaan penyidik. Polisi juga menkonfrontasi Aceng dengan tiga orang lainnya.
Aceng memang tengah dirundung masalah. Selain kasus penipuan, dia sempat kena masalah lewat laporan kasus kawin kilat oleh dara asal Garut. Namun kedua pihak telah islah.