Kata Bupati Aceng Soal Pernikahannya dengan Fany

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 3 Desember 2012 18:59 WIB

Aceng Fikri dan Fani Oktora. TEMPO/Prima Mulia/Rusman Paraqbueq

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Garut Aceng HM Fikri mengaku kaget dengan tersebarnya masalah perceraiannya dengan Fany Octora. Perempuan berusia 18 tahun itu dinikahi Aceng pada 14 Juli 2012. Sayang, usia pernikahan mereka hanya berlangsung selama empat hari. Setelah itu, Aceng menceraikannya.

Perceraian ini kemudian berbuntut panjang karena Aceng dituding menyebut akad pisah dari Fany melalui pesan singkat. Fany --yang didorong keluarga dan kelompok masyarakat-- kemudian melaporkan Aceng ke Markas Besar Kepolisian RI.

Apa kata Aceng tentang pernikahannya yang kandas ini? Berikut petikan wawancara Tempo dengan Aceng, Senin 3 Desember 2012.

Apa tanggapan Bapak atas laporan Fany Octora ke polisi?
Saya dilaporkan ke polisi, kesalahan saya apa dulu? Jangan karena merasa benar sendiri, lalu melapor ke polisi. Saya yakin ada yang bermain di belakang ini semua. Ada unsur politik di sini karena 5 bulan lalu tidak ada masalah.

Bagaimana sebenarnya duduk persoalan pernikahan Bapak ini?
Memang saya yang meminta dicarikan pendamping karena ada masalah dalam keluarga. Fany ini dipilihkan untuk saya. Katanya ini anak baik, santriwati, akidahnya bagus, dan dari keluarga baik-baik. Jadi saya pikir ini orang baik, makanya mau.

Kemudian saya menikah dengan dia bulan Juli lalu. Mas kawinnya di atas rata-rata orang sini. Saya memberikan Rp 50 juta dalam bentuk emas, duit Rp 100 juta. Saya intensif ketemu sama dia cuma dua hari dan tidur sama dia cuma satu malam.

Setelah menikah, saya merasa ada prinsip yang sudah tidak sejalan. Sebelum nikah ia selalu mengingatkan saya, sudah makan belum? sudah salat belum? Tetapi setelah menikah, Fany tak pernah melakukan itu.

Saya juga kecewa dengan orang yang menawari saya. Saya baru tahu dia itu ternyata bukan mondok (mendalami ilmu dengan bermukim di pesantren), melainkan santri yang pergi-pulang seperti dari rumah ke sekolah. Ada juga alasan lain yang tak perlu diungkap di publik

Bagaimana peristiwa ketika Bapak mengucapkan cerai?
Saya bukan orang yang gampang mengeluarkan kata cerai. Saya sadar terlahir dari seorang perempuan. Saya menceraikannya tidak lewat SMS. Yang bersangkutan mendengar sendiri saya mengucapkan talak itu di rumah saya sebelum berangkat umrah.

Saya bilang "tanpa niatan untuk menyakiti, dengan sangat menyesal Bapak harus menjatuhkan talak”. Lalu dia menerima ucapan saya itu. Kemudian saya susul lagi dengan SMS agar diketahui keluarganya.

Sepulang dari umroh dia juga baik-baik saja dan bilang menerima keputusan itu asalkan saya memenuhi janji-janji: memberangkatkan dia dan orang tuanya umroh, kuliah, dan lainnya. Lalu saya kasih duit kontrakan Rp 20 juta, jatah masa iddah, duit untuk umrah, uang untuk kuliah Rp 23 juta, handphone, dan baju. Nggak tau deh bener apa nggak duitnya dipake untuk itu.

Bulan Agustus itu, dia sudah teken surat pernyataan yang isinya, “Saya tidak akan mengganggu bapak dan saya tidak akan menganggap ini ada dalam hidup saya.” Dia berjanji tidak akan memperpanjang persoalan ini. Kalau sampai dia melanggar, itu bisa dituntut balik.

Seperti apa perasaan Bapak terhadap Fany?
Saya sebenarnya ingin serius dengan Fany. Saya sayang sama orangnya. Dia tidak sadar sedang dimanfaatkan. Dia orang kampung yang polos. Saya merasa ini semua ada unsur politis untuk menjelekkan nama saya, supaya dianggap menghina perempuan.

Apa persiapan Bapak terhadap laporan ke polisi tadi?
Kalau ini diperpanjang, sama saja dengan memperpanjang penderitaan. Baik dia maupun saya sama-sama nggak enak. Sementara saya takut kalau menuntut balik. Bagaimana bisa pemimpin menang melawan rakyat? Tapi kalau terus-menerus begini, apa boleh buat. Saya juga sudah tunjuk pengacara.

RINI K

Berita terpopuler lainnya:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
Fany Octora Laporkan Bupati Garut ke Mabes Polri
Potret Politikus: dari Korupsi sampai Nikah 4 Hari

Mahasiswa Korban Ultras Malaya Tak Bisa Kuliah

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

39 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

41 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

43 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

44 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

46 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya