TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia kembali meminta akses untuk memeriksa secara langsung Encep Nurjaman alias Hambali yang saat ini ditahan pihak Amerika di suatu tempat yang masih dirahasiakan. Hambali diduga sebagai operator Jemaah Islamiah di Asia Tenggara. Ia ditangkap pihak berwenang di Amerika Serikat di apartemennya Autthaya (kurang lebih 180 km sebelah barat Bangkok, 12 Agustus 2003). Sejak saat itu Washington hanya menjanjikan untuk memberikan akses memeriksa Hambali."Ia (Menteri Luar Negeri Collin Powell) akan menyampaikan permintaan itu ke Washington," ujar Juru Bicara Luar Negeri Yuri Thamrin kepada para wartawan seusai pertemuan bilaretal kedua negara di Balai Sidang, Jumat (2/7). Menurut dia, permintaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda dalam pertemuannya dengan Powell. Lebih lanjut Yuri menerangkan, alasan Wirajuda menyampaikan kembali permintaan itu disebabkan akses terhadap Hambali diperlukan untuk membongkar jaringan terorisme di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, menurut Direktur Amerika Utara dan Amerika Tengah Departeman Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan, Wirajuda juga menyampaikan permintaan agar Amerika Serikat segera menormalisasi secara penuh hubungan militernya dengan Indonesia. Powell sendiri, kata dia, akan menyampaikan permintaan tersebut ke Washington. Hubungan militer Indonesia dan Amerika terganggu sejak peristiwa kerusuhan jajak pendapat di Timur Timor September 1999. Hal itu semakin diperburuk dengan tewasnya warga Amerika Rickey Spears dan Ted Burcon, dua orang guru sekolah internasional Freeport di Tembaga pura 31 Agustus 2002. Perkembangan terakhir, Amerika telah mendakwa Antonius Wamang, seorang komanda operasional OPM sebagai salah satu pelaku penembakan Timika. Faisal Tempo News Room