Kapolda Papua yang baru Irjen (Pol) Tito Karnavian diambil sumpahnya pada acara serah terima jabatan Kapolda Papua, di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/9). ANTARA/Willy
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menduga kelompok penyerang anggota polisi di Papua adalah kelompok separatis. Kelompok ini diduga menyerang polisi di satuan terkecil, seperti pos polisi atau kantor polisi sektor, dan merampas senjata apinya.
Kelompok ini juga yang diduga bergerombol sambil membawa senjata saat rombongan Kepala Polisi Daerah Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian melintas di Kampung Indawa. Rombongan ini terdiri atas anggota Brigade Mobil, penyidik Polda Papua, dan anggota TNI yang hendak melakukan olah tempat kejadian perkara kasus penembakan Kepala Polsek Pirime.
"Tentang kelompok separatis, belum ada bukti konkret, tapi memang ada arah ke sana, masih akan didalami," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigadir Jenderal Boy Rafli, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis, 29 November 2012.
Boy menyatakan, polisi sudah memiliki bukti dan arah identitas para pelaku tersebut. Demikian juga dengan tujuan kelompok tidak dikenal ini. Akan tetapi, hal itu masih belum dapat disampaikan hingga sudah masuk proses hukum dan mendapat bukti kuat.
Polisi baru dapat menyampaikan bahwa kelompok ini kerap menyerang polisi untuk merampas senjata. Kelompok yang menyerang Polsek Pirime pada 27 November 2012 ini juga diduga merupakan penembak Kepala Polsek Mulia dan pelaku penyerangan beberapa polisi lain di daerah Mulia.
Kemarin, tim penyelidik yang dipimpin Kepala Polda Papua melihat segerombolan orang membawa senjata laras panjang saat melintas dari Wamena menuju Pirime. Tim yang berjumlah 90 personel ini langsung mengejar dan berusaha menangkap gerombolan tidak dikenal yang diperkirakan berjumlah 40-50 orang.(baca:Rombongan Kapolda Papua Ditembaki di Prime )
Pengejaran polisi langsung dibalas dengan tembakan senjata dari kelompok tidak dikenal. Baku tembak sendiri terjadi mulai pukul 17.00 WIT dan berlangsung selama dua jam. Baku tembak berakhir saat kelompok tidak dikenal mulai melarikan diri ke pegunungan dan kerumunan masyarakat.
"Diputuskan untuk tidak mengejar karena sudah gelap dan para pelaku diduga lebih memahami wilayah di daerah tersebut," kata Boy. Usai peristiwa tersebut, Tito memutuskan membawa tim beranjak ke Distrik Tiom. Pagi hari ini, tim sudah berada di Distrik Pirime.
Mereka akan memulai proses investigasi dan olah TKP peristiwa penembakan Kapolsek Pirime. Tim juga akan tetap berada di wilayah tersebut untuk melanjutkan pengejaran terhadap kelompok bersenjata. Sedangkan Tito dikabarkan sudah kembali ke Jayapura.
Kelompok bersenjata tidak dikenal menyerang Markas Polisi Sektor Pirime dan menembak mati Kepala Polsek Pirime Ipda Rofli Takubesi serta dua polisi. Para pelaku kemudian merampas tiga senjata api polisi, yaitu sepucuk Revolver, sepucuk senjata AR-1, dan sepucuk senjata V5Sabhara.