Surat Pengunduran Diri Penyidik Hendy Puji KPK  

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 27 November 2012 19:38 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi bereaksi terhadap pernyataan Komisaris Hendy F. Kurniawan yang menyudutkan ketuanya, Abraham Samad. Komisi antikorupsi itu membeberkan bahwa Hendy mundur sebagai penyidik KPK dengan alasan telah mendapatkan pelajaran berharga.

"Dalam surat pengunduran dirinya, Hendy bahkan mengatakan ada pertambahan nilai yang bisa dia dapatkan saat bekerja di KPK dan akan ditularkan di institusinya," ujar juru bicara KPK, Johan Budi S.P., di kantornya, Selasa, 27 November 2012.

Johan pun heran mengapa tiba-tiba Hendy mengatakan bahwa ia mundur karena ada pelanggaran standard operating procedure (SOP) yang dilakukan Abraham Samad. Bahkan, dia menyebut KPK tidak profesional dalam menetapkan sejumlah tersangka.

”Kami tidak tahu dan kami tetap berpikiran positif seperti halnya kata Hendy, bahwa ini untuk memperbaiki KPK,” ucapnya. “Meskipun, itu disuarakan saat ia tidak bekerja di KPK lagi."

Hendy, dalam jumpa pers yang digelarnya di Markas Besar Polri hari ini, menyatakan Abraham Samad menjadi penyebab dirinya mundur sebagai penyidik lembaga antikorupsi. Ia menilai tindakan Abraham tidak profesional sebagai pimpinan KPK. Hendy menunjukkan contoh ketika KPK menaikkan kasus Miranda Swaray Goeltom dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan.

Johan menegaskan KPK tidak pernah melakukan pelanggaran SOP maupun pemaksaan kehendak pribadi dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka. Sebab, penetapan seseorang sebagai tersangka melalui bermacam gelar perkara yang dihadiri oleh satuan tugas penyidikan, jaksa penuntut, direktur serta deputi penyidikan, dan pimpinan KPK.

”Sehingga kesimpulan bahwa sebuah kasus naik ke tahap penyidikan itu berdasarkan kolektif kolegial, tidak hanya seorang ketua KPK,” ujar dia.

Ia pun meminta Hendy menyampaikan sesuatu sesuai dengan apa yang dia rasakan. “Saya mengimbau Hendy agar apa yang Anda ucapkan adalah apa yang ada dalam batin Anda sendiri.”

TRI SUHARMAN

Baca juga:
Marzuki Alie Kritik KPK
2014, Boediono Nyapres?
Kata Dipo Tentang Kabinet Retak
Peran Ola Akan Diungkap dari Hillary K. Chimezie
7 Gembong Narkoba LP Nusa Kambangan Dicokok
Sekolah Kartini 1: Ribuan Alumnus, Tak Jua Diakui

Berita terkait

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

14 Januari 2019

Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK

Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

25 Juni 2017

Idul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit

Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

19 Mei 2017

Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

26 April 2017

Kapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu  

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.

Baca Selengkapnya

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

24 April 2017

2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi

Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

21 April 2017

Polisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan

Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

13 April 2017

Tiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan  

Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

13 April 2017

Teror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK

Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

12 April 2017

Kapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

12 April 2017

Serangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh

"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.

Baca Selengkapnya