Pemerintah Bangun 100 Waduk Kecil di Daerah Tandus

Reporter

Kamis, 22 November 2012 20:01 WIB

Sejumlah warga menyusuri dasar Bengawan Solo surut di Desa Ngablak, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jatim, Selasa (24/4). ANTARA/Aguk Sudarmojo

TEMPO.CO, Bojonegoro - Mendekati musim hujan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berencana membangun 100 embung atau waduk-waduk kecil di daerah-daerah tandus di Bojonegoro bagian selatan. Pembangunan embung itu untuk menjaga pasokan air dan mendukung peningkatan produksi padi.


Saat ini, di Kabupaten Bojonegoro terdapat sekitar 100 embung, yang tersebar di 28 kecamatan di kabupaten ini. Jika pembangunan 100 embung terealisasi, secara keseluruhan, akan ada 200 embung yang diproyeksikan untuk mendukung ketersediaan air di kawasan kering. Terutama, di kecamatan yang tidak dilalui Sungai Bengawan Solo, di Bojonegoro bagian selatan dan barat laut. Seperti, di Kecamatan Gondang, Sukosewu, Sekar, Ngambon, Tambakrejo, Kedungadem, Sugihwaras, Kedewan, Ngasem, dan sebagian Kecamatan Dander.


Dinas Pengairan Bojonegoro menyatakan proyek pembuatan 100 embung ini sudah diusulkan untuk tahun 2013 mendatang. Nantinya, dari total 28 kecamatan, akan dipilih beberapa kelurahan/desa yang kerap mengalami kekeringan pada waktu musim hujan datang.


Menurut Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Zainal, program pembangunan embung memang tengah digalakkan. Dijadwalkan pembangunan akan dimulai awal tahun 2013. Pihaknya kini masih mengevaluasi 28 kecamatan di Bojonegoro yang kerap rawan kekeringan. ”Kami tengah mengevaluasi,” kata dia kepada Tempo, Kamis, 22 November 2012.


Di Bojonegoro bagian selatan memang masih terdapat Bendungan Pacal, Kecamatan Temayang. Namun bendungan hibah dari Ratu Wilhelmina yang dibangun tahun 1933 ini sudah tua dan penuh lumpur. Padahal, dulu kapasitas bendungan bisa menampung sekitar 40 juta meter kubik. Sekarang hanya sekitar 23 juta meter kubik. Akibatnya, jika musim kemarau datang, air di bendungan kerap habis.


Advertising
Advertising

Untuk mengatasi kekeringan itu, di beberapa desa di Bojonegoro bagian selatan, juga dibangun embung. Diproyeksikan, nanti di satu kecamatan akan terdapat minimal tiga embung. Jumlah yang sudah ada, yaitu 100 embung, tinggal ditambah berikut dipilih lokasinya.


Pemerintah Bojonegoro, dalam satu tahun terakhir juga telah membuat proyek percontohan embung yang memanfaatkan teknologi geomembrane. Lokasinya dibangun di Dusun Sumber Wungu, Desa Kepoh Kidul, Kecamatan Kedungadem. Proyek ini juga tak memakan banyak biaya dengan rata-rata Rp 100 juta, dengan ukuran tanah sekitar 40 x 50 meter.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bojonegoro Kasiyanto mengatakan pembangunan embung di desa-desa di Bojonegoro harus tepat sasaran. Terutama di daerah yang kerap mengalami kekeringan serta rawan pangan. Daerah tersebut, sebagian besar yang tidak dilewati Sungai Bengawan Solo. “Lokasinya masih banyak,” kata dia.


Dia menyebut, tiap tahun, terutama musim kemarau, ada sekitar enam unit truk tangki yang menyuplai air ke 120 desa/kelurahan di Bojonegoro.


SUJATMIKO

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

2 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

11 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

22 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

36 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

45 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya