DPR: Studi Banding ke Inggris dan Jerman Penting  

Reporter

Senin, 19 November 2012 14:17 WIB

Anggota Komisi II dari fraksi Partai Demokrat Ignatius Mulyono. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kendati dikecam banyak kalangan, Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat berkukuh akan melakukan studi banding terkait Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran ke Jerman. Mereka beralasan studi banding ini sangat penting. Ditambah lagi, kedua negara ini diklaim memiliki peraturan dan praktek keinsinyuran yang maju bila dibandingkan dengan negara lain.

"Kami ingin mengkaji bagaimana aturan keinsinyuran dibuat," kata Ketua Badan Legislasi, Ignatius Mulyono, saat ditemu di komplek parlemen, Senayan, Senin, 19 November 2012. Di kedua negara tersebut, Badan Legislasi berencana bertemu dengan sejumlah perguruan tinggi, Dewan Keinsinyuran, Persatuan Keinsinyuran, dan pengguna jasa insinyur.

Dia membandingkan kondisinya dengan insinyur Indonesia yang belum setara dengan insinyur dari negara lain, misalnya dalam jaminan asuransi. Politikus Partai Demokrat ini berharap produk undang-undang tentang insinyur bisa menjamin bahwa kualitas insinyur di Indonesia bisa dipertanggungjawabkan. Dia mencontohkan produk insinyur yang tidak berkualitas sehingga membahayakan keselamatan orang banyak. "Jangan seperti di (Jembatan) Kutai Kartanegara," ujarnya.

Dia berharap, RUU Keinsinyuran bisa dirampungkan pada masa sidang ketiga 2012-1013. Setelah itu, undang-undang ini bisa langsung diberlakukan. Ignatius menjelaskan, undang-undang ini juga mendesak untuk diberlakukan sebagai persiapan menghadapi pasar bebas pada 2015.

Rombongan ke Inggris rencananya akan berangkat begitu rombongan dari Jerman datang. Rombongan ke Jerman dipimpin oleh Wakil Ketua Badan Legislasi, Sunardi Ayub. Sedangkan rombongan ke Inggris dipimpin oleh Achmad Dimyati Natakusumah. Ignatius menjadi salah satu anggota yang berangkat ke Inggris.

Achmad Dimyati menjelaskan bahwa Dewan bisa saja menggunakan kedutaan besar untuk menjaring pendapat. Akan tetapi, dia menegaskan, kedutaan besar merupakan perpanjangan tangan pemerintah. Padahal, ada banyak kepentingan yang harus diakomodasi dalam undang-undang ini.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita Pilihan:

Besok Mahkamah Pelayaran Sidangkan Kasus Norgas Cathinka

Kios Daging Tutup, Warung Kena Imbasnya

Dua Pejabat Bakal Jadi Tersangka Kasus Century?

Ola, Sang Jenderal di Blok Melati

Bapak-Anak Merampok Tujuh Bank

Puyol dan Pique Pulih, Bartra Cedera

Berita terkait

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

16 Agustus 2019

Jokowi Sindir Pejabat yang Sering Studi Banding ke Luar Negeri

Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Baca Selengkapnya

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

13 Desember 2012

DPR Plesir ke Brasil, Fitra: Selamat Berlibur

Anggota DPR menghamburkan duit miliaran rupiah untuk studi banding ini.

Baca Selengkapnya

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

13 Desember 2012

Studi Banding Sapi DPR ke Prancis Dinilai Aneh

Seharusnya DPR studi banding ke Brasil atau Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

12 Desember 2012

Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

"Kalau Cina memang sedang berkembang peternakan sapinya. Pasarnya di Cina juga lebih besar."

Baca Selengkapnya

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

28 November 2012

Anna Mua'awanah Bantah Ikut Kunjungan ke Jerman  

Kata Anna, DPR tak mungkin melaporkan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada PPI.

Baca Selengkapnya

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

22 November 2012

KBRI Jerman: Studi Banding DPR Rekomendasi PII

Sebelum melakukan konsolodasi, KBRI meminta draf Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran yang dimaksud. Tapi belum pernah dikasih.

Baca Selengkapnya

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

21 November 2012

DPR Akui Salah Info Soal DIN di Jerman

"Informasi yang kami terima DIN itu lembaga yang mengolah masalah keinsinyuran," kata Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Ignatius Mulyono.

Baca Selengkapnya

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

21 November 2012

Deutsches Institut Sebut DPR Salah Alamat

Mereka tidak memiliki kompetensi menjelaskan standardisasi profesi keinsinyuran seperti maksud kunjungan anggota DPR itu.

Baca Selengkapnya

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

21 November 2012

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

Studi banding ke Jerman tidak dipersiapkan dengan matang.

Baca Selengkapnya

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

21 November 2012

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

Anggota Badan Legislasi DPR mengulang-ulang pertanyaan yang sama.

Baca Selengkapnya