TEMPO.CO, Tegal - Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Tegal, angka kematian ibu dan anak di Kota Tegal terus meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hingga November, tercatat angka kematian ibu dan anak telah mencapai 11 orang. "Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,"ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Mohammad Hafidz, Ahad, 18 November 2012.
Ia membandingkan pada tahun 2011, angka kematian ibu dalam setahun mencapai sembilan orang dan pada tahun 2010 mencapai tujuh orang. Hafidz menyatakan meningkatnya angka kematian ibu dan anak antara lain disebabkan faktor keracunan kehamilan akibat penyakit bawaan seperti hipertensi, jantung, dan penyakit serius lainnya. "Ini masalah serius di saat kami berupaya menurunkan angka kasus kematian ibu melahirkan," ujar Hafidz menambahkan.
Upaya menekan angka kematian ibu dan anak dilakukan dengan cara mengajak masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar peduli terhadap keselamatan ibu dan anaknya. Langkah ini dilakukan dengan membuka ruang konsultasi melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang ada ataupun melalui konselor yang telah ditempatkan di kelurahan-kelurahan. Juga melalui langkah preventif dan promotif seperti membuka kelas ibu hamil.
Di lain pihak, Kepala Bidang Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Tegal, Yuli Prasetya, mengaku kematian ibu dan anak pada tahun 2012 ini terjadi pada awal tahun sebelum kebijakan manajemen risiko diterapkan. "Manajemen risiko baru diterapkan di kota Tegal pada Juni lalu," ujar Yuli saat dimintai komentar.
Hal ini ia buktikan dengan dari catatan Juni sampai November 2012 yang menunjukkan angka kematian ibu hanya satu orang. Dengan demikian, ia berharap program manajemen risiko ini bisa benar-benar menekan angka kematian di Kota Tegal.
"Ibu dan anak merupakan investasi negara. Oleh karena itu, kesehatan dan keselamatan saat melahirkan harus menjadi prioritas," katanya.
Ia menegaskan agar kesadaran dan peran serta seluruh elemen masyarakat untuk meminimalisir angka kematian ibu dan anak di Kota Tegal menjadi kampanye bersama untuk melindungi tingkat kematian yang terus meningkat ini.
Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi
4 Maret 2024
Bamsoet Soroti Isu Stunting, Anak Putus Sekolah juga Kematian Ibu dan Bayi
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, negara harus memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang lemah dan berkekurangan, dengan berpijak pada data-data resmi tentang stunting, anak putus sekolah, hingga kematian ibu dan bayi.
Asal Usul Hari Bidan Sedunia, Ini Tema di Tahun 2023
5 Mei 2023
Asal Usul Hari Bidan Sedunia, Ini Tema di Tahun 2023
Hari Bidan Sedunia atau International Day of the Midwife (IDM) dirayakan setiap tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Hari Bidan Sedunia dirayakan sebagai bentuk penghomatan kepada profesi bidan yang selalu melayani masyarakat dalam kebidanan dan ginekologi.
