TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI berencana mengerahkan pasukannya kembali untuk menyisir dan mengejar para tersangka teroris di wilayah Poso, Sulawesi Selatan. Penyisiran ini juga mengarah ke Gunung Biru yang diduga sebagai tempat latihan dan persembunyian kelompok teroris.
“Penyisiran kemarin sempat berhenti. Pimpinan kami sedang mempertimbangkan situasi seperti saat ini untuk menggelar operasi lagi, “ kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Ajun Komisaris Besar Endy Sutendi saat dihubungi, Sabtu, 17 November 2012.
Penyisiran ini terkait dengan dengan kasus penembakan senjata api oleh orang tak dikenal terhadap rumah dinas Kapolsek Poso Pesisir Utara Ajun Komisaris Nicklas Karauwan, 15 November 2012 lalu.
Menurut dia, polisi masih terus menyisir dan mengejar para pelaku teror di wilayah Sulawesi Selatan. Detasemen Khusus Anti Teror 88 Markas Besar Kepolisian RI, Polda Sulawesi Selatan, dan TNI bekerja sama untuk menangkap tersangka teroris yang menembak rumah dinas Nicklas di Poso Pesisir Utara dan tersangka teroris yang melempar bom pipa pada Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Pada 11 November 2012 lalu, Syahrul dilempar bom dalam acara Hari Ulang Tahun Partai Golkar Sulawesi Selatan di depan Monumen Mandala. Penyerangan tersebut memang gagal karena bom pipa tidak meledak. Tapi pelaku, Awaluddin, berhasil ditangkap. Sedangkan dua orang tersangka yang menjadi rekan Awaluddin gagal ditangkap saat Densus menyergap di Desa Pammanjengan. Mereka melarikan diri ke arah Gunung Mocongloe. Pelaku yang menembak rumah dinas Nicklas juga belum terungkap. “Masih mencari, kita mengumpulkan informasi untuk mengungkap jaringannya,” kata Endy.
Menurut Endy, para pelaku penyerangan di dua tempat berbeda ini kemungkinan masih satu kelompok dengan para teroris di Gunung Biru atau Poso. Para pelaku ini diduga sempat melarikan diri pada saat polisi dan TNI memburu mereka setelah pembunuhan dua anggota Polsek Poso Pesisir pada awal Oktober 2012.
Sebagai langkah antisipasi, kata Endy, aparat keamanan terus merazia pada malam hari. Razia senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak ini diharapkan dapat menekan para teroris untuk hadir di masyarakat dan menyerang.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015
30 Juni 2022
Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup
Baca SelengkapnyaPengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun
10 Februari 2022
Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang
Baca SelengkapnyaPrancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan
8 September 2021
Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.
Baca SelengkapnyaTeror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi
20 Juni 2017
Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.
Baca SelengkapnyaTeror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame
7 Juni 2017
Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah
Baca SelengkapnyaTeror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame
7 Juni 2017
Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.
Baca SelengkapnyaPengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya
12 Oktober 2016
Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.
Baca SelengkapnyaPrancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor
1 Agustus 2016
Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi
28 Juli 2016
Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.
Baca SelengkapnyaJK: Terorisme Meluas dari Negara Gagal ke Negara Stabil
16 Juli 2016
Sesi Retreat KTT ASEM membahas isu-isu mengenai Brexit, migrasi, terorisme, serta isu-isu keamanan dan perdamaian di kawasan itu.
Baca Selengkapnya