Said Aqiel: Seruan Gus Dur Tidak Ada Efeknya

Reporter

Editor

Kamis, 24 Juni 2004 15:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jombang:Beberapa saat setelah Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyerukan agar warga Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB memilih pasangan Wiranto-Salahuddin di Ponpes Tebu Ireng, Jombang Jawa Timur, di kota yang sama, Khotib Syuriah PBNU Said Aqiel Sirodj merespon pernyataan Gus Dur tersebut dengan menyatakan seruan Gus Dur itu tidak akan ada efeknya sama sekali bagi warga Nahdliyyin. Menurut Said, saat ini warga NU sudah dewasa dan tidak perlu dipaksa-paksa untuk menentukan pilihan, khususnya dalam perhelatan Pilpres 5 Juli mendatang. "Saat ini warga NU sudah dewasa. Nggak perlu dipaksa-paksa untuk menentukan pilihannya. Biarkanlah warga NU memilih dengan kesadarannya sendiri. Dan tolong diingat bahwa saat ini sudah tidak ada lagi itu istilah kiai khos. Jadi seruan Gus Dur itu tidak akan ada efeknya sama sekali," kata Said Aqiel di GOR Merdeka Jombang, Jawa Timur, Rabu malam menjelang Kamis (24/6) dini hari.Menurut Said Aqiel, pernyataan Gus Dur itu justru merupakan cambuk bagi tim sukses Mega-Hasyim agar semakin bersemangat untuk menggandeng umat NU mendukung dan memilih pasangan Mega-Hasyim. Lebih jauh ia menegaskan bahwa seruan memilih Wiranto itu sengaja dikeluarkan Gus Dur untukmendidik warga NU."Biasa Gus Dur berkata seperti itu. Saya ini muridnya Gus Dur. Begitu juga Pak Hasyim Muzadi itu juga muridnya Gus Dur. Jadi saya hafal sekali dengan gaya beliau dalam mendidik kami. Saat ini beliau sedang berusaha mendidik kami secara keras. Jadi saya kira nggak ada masalah," kata Said Aqiel kepada Tempo News Room.Dalam kesempatan itu Said Aqiel menyatakan kekecewaannya atas pemecatan para fungsionaris PKB di sejumlah daerah di seluruh Indonesia yang terlibat dalam tim sukses Mega-Hasyim. Menurutnya, hal itu seharusnya tidak boleh terjadi mengingat PKB dilahirkan oleh NU. Sebagai Khotib Syuriah PBNU, Said berjanji akan membahas persoalan itu secara resmi.Dwidjo U. Maksum - Tempo News Room

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

13 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

14 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

42 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

58 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

18 Maret 2024

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

13 Maret 2024

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya