Mahfud: Presiden SBY Mendapat Masukan Sesat  

Reporter

Minggu, 11 November 2012 08:42 WIB

Ketua Mahakamah konstitusi Mahfud MD saat menjadi pembicara Kuliah umum di Gedung Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia, (12/7). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi M. Mahfud Md. merasa kasihan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia menyebut Presiden mendapat masukan sesat sehingga memberikan grasi kepada orang yang tak tepat. ”Presiden banyak mendapat masukan yang sesat, yang hanya ingin menyenangkan Presiden,” kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta tadi malam. ”Banyak orang cari muka, sehingga dunia hukum kita jadi kacau-balau.”

Komentar keras Mahfud ihwal kalangan Istana itu terkait dengan pemberian grasi bagi Meirika Franola alias Ola. Jumat lalu, ia juga menuding adanya mafia hukum yang mampu meyakinkan pihak Istana terkait dengan pemberian grasi tersebut. ”Seakan-akan grasi itu sudah tepat.” Padahal, menurut Mahfud, Mahkamah Agung telah memberi pendapat kepada Presiden agar Ola tidak diberi grasi karena dia bukan kurir.

Ola adalah terpidana mati kasus penyelundupan kokain dan heroin di Bandara Soekarno-Hatta pada Januari 2000. Dia lalu mendapat grasi. Vonisnya dikurangi menjadi seumur hidup. Tapi, setelah mendapat grasi, Ola, yang masih mendekam di penjara Tangerang, diduga terlibat lagi, bahkan disebut sebagai otak peredaran narkotik. Hal ini terungkap setelah Badan Narkotika Nasional menangkap NA, 40 tahun, pada 4 Oktober lalu di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. NA kedapatan membawa sabu 775 gram. Hasil penyelidikan Badan Narkotika, NA mengaku sebagai kurir Ola.

Tudingan tersebut kontan membuat kalangan Istana gerah. ”Tak perlu mencari popularitas dengan cara seperti itu. Bikin hubungan Istana dan MK tak harmonis,” ujar Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di Jakarta, kemarin. Dia meminta Mahfud tak sembarangan mengumbar pernyataan di depan publik. Dia menyarankan, jika ada sesuatu yang ingin disampaikan, Mahfud sebaiknya bicara langsung ke Istana.

Bukan hanya Sudi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam juga menyesalkan pernyataan Mahfud. Menggunakan bahasa Sunda, Dipo berujar, ”Ceuk orang Sunda, teh, eta mah bobodoran si Kabayan. Mahfud sanes fatwa Ketua MK (Kata orang Sunda, omongan Mahfud bukanlah fatwa. Itu hanya lawakan seperti Kabayan).”

Dipo menegaskan, pihak Istana telah menjelaskan bahwa grasi tidak diberikan sembarangan karena sudah melalui tahapan analisis lembaga hukum. Dia meminta Mahfud fokus saja pada pekerjaannya di Mahkamah Konstitusi. ”Omongan itu genit sekali dan mencari perhatian,” kata Dipo.

Mahfud sendiri menanggapi enteng respons Istana. Dia pun tak berkeberatan jika ucapannya berdampak hubungan Istana dengan lembaganya tak harmonis. “Tidak masalah,” katanya saat dimintai konfirmasi kemarin. Ihwal permintaan agar tak lagi mencampuri Istana, Mahfud lagi-lagi menanggapi dengan santai. “Itu menunjukkan mereka pembantu Presiden yang baik.”

ARYANI KRISTANTI | ANTARA | SUKMA

Berita lain:
10 Kelompok ''Pengganggu'' BUMN Versi Said Didu

Siapa Paula Broadwell, Pasangan Selingkuh Bos CIA?

Dahlan Diminta Buka-bukaan Soal Bisnisnya

Baju Kotak Rieke-Teten Hibah dari Jokowi

''Orang Kaya Bisa Punya Kartu Jakarta Sehat, Asal...''

Berita terkait

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

12 jam lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

2 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

2 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

3 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

3 hari lalu

Rapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu

Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

3 hari lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

3 hari lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

3 hari lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya