Bayar Listrik dengan Sampah  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 2 November 2012 22:55 WIB

Seorang pria berusaha memilah sampah plastik yang memenuhi pintu air di kawasan Bozem Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur (31/10). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Malang - Sampah plastik dan kertas resmi menjadi alat pembayaran listrik di Kota Malang. Setelah PT PLN area pelayanan Malang bekerjasama dengan Bank Sampah Malang menerima sampah untuk membayar listrik. Program ini bakal diikuti sejumlah daerah di Jawa Timur. "Inovasi bagus untuk menciptakan lingkungan bersih," kata Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, Jumat 2 November 2012.

Ia berharap daerah lain juga menerapkan inovasi serupa. Seperti bank sampah yang bekerjasama dengan perbankan dan puskesmas. Termasuk mengembangkan sampah untuk membayar pendidikan. Bank Sampah merupakan metode pengelolaan sampah dengan mengadopsi konsep perbankan. Bedanya, nasabah menabung dengan menyetor sampah.

Selama 10 bulan terakhir, bank sampah terus berkembang. Awalnya hanya berdiri di 22 Kota, sekarang berkembang menjadi 41 Kota dan Kabupaten. Sedangkan jumlah bank sampah juga melonjak dari 471 tempat menjadi 584. Setiap bulan total sampah mencapai 1.366 ton, menghasilan uang hingga Rp 1,8 miliar.

"Tak hanya menjaga lingkungan, tapi juga menguntungkan," katanya. Balthasar bakal berkoordinasi dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan agar mendorong BUMN untuk bekerjasama dengan bank sampah. Mulai pengelolaan, hingga bantuan permodalan.

Walikota Malang Peni Suparto mengatakan bank sampah di Malang terbentuk sejak 2011 lalu. Saat ini, jumlah anggotanya mencapai 180 ribu keluarga. Sebanyak 161 sekolah terhubung dengan bank sampah. Mereka mengumpulkan aneka jenis sampah ditampung di bank sampah sekolah. "Setiap sekolah per bulan menerima Rp 600 ribu dari berjualan sampah," katanya.

Sampah, katanya, menjadi persoalan di setiap kota besar. Seperti Malang, Tempat Pembuangan Akhir terus bertambah. Awalnya 15 hektare bertambah menjadi 25 hektare. Setiap hari total sampah mencapai 600 ton, sebanyak 100 ton diantaranya disetor ke bank sampah. "Swasta siap membeli sampah plastik, logam, kaca dan kertas berapapun jumlahnya," katanya.


EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler:
Angelina Sondakh Akui Pertemuan di Kemenpora

Dahlan Serahkan Daftar ''Pemeras'' BUMN Senin

Bentrokan Lampung Selatan Dipicu Pelecehan Seksual?

Penyidik KPK yang Mundur Bertambah 3 Orang

Kontras: Intimidasi ke Penyidik KPK yang Mundur

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya