Karang Lagu, Jepang Daftar Hitamkan Alfred Simanjuntak

Reporter

Editor

Pruwanto

Sabtu, 27 Oktober 2012 11:30 WIB

Partitur lagu 'Bangun Pemudi Pemuda' yang diciptakan Alfred Simanjuntak pada tahun 1943, yang ilhamnya datang saat ia sedang berada di kamar mandi. Waktu itu, menurut Alfred, Indonesia memerlukan lagu kebangsaan yang mampu mengobarkan semangat kemerdekaan. TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Bangun pemudi pemuda Indonesia... Tangan bajumu singsingkan untuk negara.. Masa yang akan datang kewajibanmulah... Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Lagu Bangun Pemudi Pemuda itu terlantun ketika Tempo bertandang ke sebuah rumah di Bintaro Paradis, Selasa, 16 Oktober 2012. Sang pelantun adalah pencipta lagu itu, Alfred Simanjuntak.

Waktu Tempo berkunjung, usia Alfred sudah mencapai 92 tahun. Meski renta, fisiknya sehat. Alfred masih mampu berjalan tegak dan menjawab pertanyaan Tempo tanpa seorang pendamping. Pada saat menyanyi, suaranya tetap empuk dan merdu.

“Tapi saya tidak lagi ingat bait kedua lagu itu,” ujar dia.

Memori Alfred memang sudah melamur. Tapi, ia masih ingat bahwa spirit kebangsaan membuat pemuda saat itu nekat menyanyikan Bangun Pemudi Pemuda di lapangan terbuka. Hingga akhirnya sampai ke telinga tentara Jepang.

“Lagu itu memang memberikan semangat kepada pejuang. Bahkan menurut Jepang, lagu itu terlalu patriotik,” kata Alfred.

Karena suasana cinta tanah air begitu melekat di lagu Bangun Pemudi Pemuda, Alfred pun masuk daftar hitam orang yang paling dicari Polisi Militer Jepang. Khawatir diringkus, suami Alida ini sempat bersembunyi. Namun, ia lupa di mana lokasi persembunyiannya waktu itu.

“Tak ingat juga berapa lama mengumpetnya,” kata dia.

Di mata Alfred, tentara Jepang sangat bengis dan jelek. Kepada Tempo ia bercerita, bila Jepang menganggap seseorang bersalah dan menangkapnya, orang itu tidak bakal kembali. Entah tentara Jepang menembaknya hingga mati, atau mendorongnya ke jurang.

“Jepang itu sangat jelek. Orang karang lagu kok dikejar, mau dibunuh. Woh!”

Pengalaman bersembunyi itu pernah Alfred tuturkan ke temannya di Tokyo. Ia juga bercerita soal kebengisan tentara Jepang di Indonesia pada masa penjajahan. Kekejaman itu diakui teman Alfred itu.

“Masyarakat Jepang tahu soal sadisnya tentara mereka,” ujar dia.

Usaha persembunyian Alfred dari endusan prajurit Jepang membuahkan hasil. Pada 1950 ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Sastra Universitas Indonesia, selama dua tahun. Kemudian ia pergi belajar ke Universitas Leiden, Belanda, pada 1954-1956.

“Untung tidak tertangkap tentara Jepang, jadi bisa membuat lagu sampai sekarang,” kata Alfred.


CORNILA DESYANA

Berita Terpopuler
Suara Alfred Simajuntak Masih Lantang dan Empuk

Alfred Simajuntak: Lagu itu Mengobarkan Semangat

Kata Alfred Simajuntak Soal Pemuda Sekarang

Alfred Simanjuntak, Maestro yang Terlupakan

Begini Ikrar Sumpah Pemuda Jilid II

Berita terkait

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

18 hari lalu

Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.

Baca Selengkapnya

Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

22 November 2023

Aksi Sumpah Pemuda 2023 Nilai Jokowi Tak Taat Konstitusi

Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menilai Jokowi tak taat konstitusi pada akhir masa kepemimpinannya.

Baca Selengkapnya

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

8 November 2023

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda

Kompetisi Video Pendek KEMENPORA Meriahkan Hari Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

29 Oktober 2023

Menpora Dito Ariotedjo Sebut Spirit Anak Muda di Politik Tinggi, tapi Ada yang Anti Partai

Menpora Dito Ariotedjo ungkap soal spirit anak muda di bidang politik yang tinggi, tapi ada juga yang antipati terhadap partai politik.

Baca Selengkapnya

Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

28 Oktober 2023

Cara Siswa SMA di Palembang Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pakai Seragam Profesi

Kegiatan memperingati hari Sumpah Pemuda itu juga dilakukan langsung pemilihan ketua OSIS.

Baca Selengkapnya

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Soegondo Djojopoespito Ketua Kongres Pemuda Saat Berusia 23 tahun, Pencetus Sumpah Pemuda

Soegondo Djojopoespito pada usia 23 tahun memimpin Kongres Pemuda yang kemudian mencetuskan Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

28 Oktober 2023

Telkomsel Semangat Indonesia: Inspirasi untuk Berkontribusi

Telkomsel Semangat Indonesia" lebih dari sebuah manifesto, hal ini juga menjadi langkah nyata dari komitmen Telkomsel untuk konsisten berkontribusi bagi bangsa dan negara

Baca Selengkapnya

Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

28 Oktober 2023

Peringatan Sumpah Pemuda, Presiden BEM Unair Ajak Anak Muda Tak Apatis terhadap Politik

Berkaca pada sejarah Hari Sumpah Pemuda, sebagai mahasiswa seharusnya berperan tidak hanya sebagai objek politik.

Baca Selengkapnya

Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Rapat-rapat Sebelum Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta yang dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito, melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda.

Baca Selengkapnya

Tokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

28 Oktober 2023

Tokoh-tokoh Muda Penggerak Kongres Pemuda 1928, Pencetus Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda ditetapkan dengan adanya Kongres Pemuda. Berikut para tokoh muda yang berperan di dalamnya.

Baca Selengkapnya