Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (tengah) didampingi Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) saat melakukan proses pendaftaran partai politik peserta pemilu 2014 di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Senin (3/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Washington DC - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Suhardi, mengaku sudah menemui sejumlah tokoh berpengaruh di Amerika Serikat selama lawatannya ke sana, pekan ini.
"Saya tidak bisa sebut semua, tapi mereka semua tokoh penting di sini," kata Suhardi, di sela peresmian The Sumitro Djojohadikusumo Center for Emerging Economics in Southeast Asia (SDCEESEA) di Washington DC, Selasa, 9 Oktober 2012.
Menurutnya, tujuan kedatangannya ke AS memang terkait dengan upaya meluruskan persepsi soal partainya. "Kedatangan kami untuk membuka mata dunia, bahwa tujuan kami itu tidak sejelek yang mereka bayangkan," katanya.
Suhardi mengaku sudah berada di Negeri Abang Sam sejak tiga hari sebelumnya dan agendanya dipenuhi pertemuan dengan tokoh-tokoh teras di Ibu Kota Amerika Serikat itu. "Respons mereka positif, banyak yang ingin datang ke Indonesia dan menemui Pak Prabowo langsung," kata Suhardi.
Isu keterlibatan Prabowo dalam sejumlah kasus pelanggaran HAM di Indonesia, kata Suhardi, justru sama sekali tidak muncul dalam berbagai pertemuan elite Gerindra dengan tokoh-tokoh AS. "Justru kami yang menyinggung duluan masalah ini," katanya sambil tersenyum.
Kepada mereka, Suhardi menunjukkan hasil polling terbaru di Indonesia yang menyimpulkan bahwa hanya 0,1 persen responden yang mempertanyakan latar belakang Prabowo soal pelanggaran HAM. "Kami tegaskan kalau hanya melihat masa lampau, kapan kita melihat ke depan?" kata Suhardi.