TEMPO Interaktif, Palembang:Ratusan massa dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) di Kota Palembang melakukan aksi unjuk rasa ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Pelembang, Senin (31/5). Massa menuntut agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang dibubarkan, berkaitan dengan penetapan calon anggota legislatif dari PAN dan manipulasi suara. PAN meminta Panwaslu mengusut soal manipulasi data oleh caleg terpilih atas nama Ahmad Zuhdi, yang telah melakukan manipulasi surat kesehatan. Menurut koordinator aksi, Taufik, Ahmad telah melakukan manipulasi data kesehatan yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Muhammad Husein No. YM.01.08.16.2789 yang ditandatangnai oleh dokter Sriwiyati Soni, yang menyatakan yang bersangkutan tidak cakap untuk persyaratan calon legislatif Kota Palembang, karena glukosanya positif tiga di atas normal. Menurut Taufik, Ahmad melampirkan surat keterangan kesehatan dari Rumah Sakit Bari yang ditandatangani oleh dokter Mahdiyanto Musai. "Pak Ahmad itu jarak dua meter saja sudah tidak bisa lagi melihat, bagaimana dia bisa menjalankan tugas wakil rakyat," ujarnya. Oleh karena itu, massa PAN meminta agar pelantikan Ahmad dibatalkan dan tidak dilakukan oleh KPU. Jika itu dilakukan, mereka meminta KPU kota Palembang dibubarkan. Sementara, masa PNBK meminta Panwaslu mengusut soal dugaan manipulasi suara yang dilakukan oleh KPU, dan meminta KPU Kota Palembang dibubarkan karena sudah melakukan tindak pidana pemilu. Ratusan massa ini berkumpul di kantor Kejaksaan Negeri Palembang yang juga Sekretariat Panwaslu di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. Mereka menggunakan atribut partai maisng-masing. Sampai saat ini tidak ada satupun anggota Panwaslu yang menemui para pengunjuk rasa. Arief Ardiansyah - Tempo News Room