KPK Belum Bisa Lepas dari Polri  

Senin, 17 September 2012 12:48 WIB

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menyampaikan keterangan mengenai perkembangan penyelidikan kasus Hambalang di kantor KPK, Jakarta, (10/7). KPK pekan ini akan mengumunkan secara resmi tersangka dari kasus penggelembungan dana sebesar Rp 1,3 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menyatakan lembaganya belum bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada kepolisian dalam hal penyidik. Meskipun nanti KPK melakukan rekrutmen penyidik secara mandiri, menurut dia, penyidik Polri masih sangat dibutuhkan.

"Sementara ini kami masih memerlukan penyidik dari Polri. Dan Kapolri sebetulnya sudah memahami ini," ujarnya sebelum rapat dengan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 17 September 2012.

Kasus penarikan 20 penyidik Polri dari KPK kembali mencuatkan perdebatan soal penyidik independen KPK. Selama ini, KPK dipandang perlu melakukan rekrutmen penyidik independen agar tak bergantung pada penyidik dari Kejaksaan Agung dan Polri. Namun, hingga saat ini, wacana tersebut belum juga terwujud.

Busyro mengatakan, masalah penyidik independen, KPK ingin segera merealisasikannya. Namun, keinginan ini masih terkendala dengan kondisi gedung yang tak memadai. Sementara Komisi Hukum DPR tak juga meloloskan anggaran pembangunan gedung KPK. "Masalah gedung ini sangat penting. Mau ditaruh di mana mereka?" katanya.

Dia juga mengatakan, wacana penyidik independen ini tak serta-merta akan menghilangkan penyidik Polri dari KPK. Menurut dia, untuk sementara, KPK bisa saja melakukan perekrutan dari lembaga lain, seperti Kejaksaan Agung ataupun merekrut penyidik PNS di berbagai lembaga. Namun, dia menegaskan, para penyidik Polri masih sangat dibutuhkan. "Penyidik Polri ini tetap penting karena mereka punya kapasitas yang beda," kata dia.

Menurut Busyro, penarikan penyidik pasti mempengaruhi kinerja KPK karena 20 penyidik dari kepolisian itu masih memegang sejumlah kasus, baik di daerah maupun pusat. Meskipun Polri berjanji akan mengganti mereka, kinerja KPK akan tetap terganggu.

“Kalau yang menangani yang memang sudah lama, kan beda jika diganti sama yang baru. Untuk menangani perkara-perkara itu, perlu ketelitian dan komunikasi dengan berbagai pihak," katanya.

FEBRIYAN

Terpopuler:

Polisi Anggap 20 Penyidik di KPK Ilegal

ICW: KPK Bisa ''Rayu'' Penyidik Polri untuk Bertahan

KPK Didorong Rekrut Penyidik Sendiri

Separuh Tenaga Kerja Indonesia Lulusan SD

WNI Korban Penembakan Kembali Teridentifikasi

Berita terkait

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

12 menit lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

3 jam lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

3 jam lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

4 jam lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

7 jam lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

8 jam lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

18 jam lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

20 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

1 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya