TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan universitas baru di wilayah Sentul yang ditujukan untuk melatih calon-calon pasukan perdamaian. Adapun, untuk saat ini, nama institusi pendidikan itu adalah Universitas Pertahanan (UNHAN).
"Saya diundang ke Kementerian Keuangan untuk membahas UNHAN serta pusat bahasa atau National Language Center. Pembahasannya lebih kepada progress tahun ini dan bagaimana kelanjutannya tahun 2013," ujar Muhammad saat ditemui di Kementerian Keuangan, Rabu, 12 Agustus 2012.
Muhammad mengatakan di universitas tersebut nantinya calon-calon pasukan perdamaian akan dilatih untuk menghadapi berbagai situasi. Dengan begitu, calon pasukan itu akan siap diberangkatkan kapan saja dan ke mana saja.
Untuk National Language Center, Muhammad mengatakan tempat itu untuk menghasilkan penerjemah-penerjemah berbakat tersertifikasi. Menurut dia, Indonesia kekurangan penerjemah yang menguasai berbagai bahasa asing.
"Coba kalian cari penerjemah bahasa Kamboja di Indonesia. Saya rasa akan susah mencarinya. Oleh karena itu kami ciptakan pusat bahasa agar nanti muncul interpreter yang bisa diberdayakan Kementerian Luar Negeri atau kementerian lainnya," ujar Muhammad menegaskan.
Muhammad menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga akan membuka kantor dan tempat pelatihan di kompleks yang sama dengan UNHAN. Ia mengatakan, kantor BNPB yang ada sekarang cepat atau lambat tidak akan mampu mendukung operasional BNPB.
Ditanya soal anggaran untuk UNHAN, Muhammad menjawab dirinya belum punya angka pasti. Namun, kalau perkiraan, kurang lebih akan membutuhkan biaya Rp 300 miliar. "Kurang lebih 300 Miliar ya,” katanya.
ISTMAN MP
Berita terkait
75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan
4 hari lalu
Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.
Baca SelengkapnyaAntony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia
13 hari lalu
Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer
Baca SelengkapnyaMelawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia
14 hari lalu
Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah
Baca SelengkapnyaDibayangi Genosida di Gaza, Israel Hadiri Pameran Dirgantara di Singapura
23 Februari 2024
Industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran dirgantar di Singapore Airshow pekan ini meski dibayangi genosida terhadap warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaProfil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
25 Januari 2024
Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Maruli Simanjuntak yang juga KSAD dan menantu Luhut sebagai komisaris utama PT Pindad. Ini profil Pindad.
Baca SelengkapnyaTerkini: Ada Kader Gerindra Bermain di Proyek Food Estate Prabowo, Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan tentang Gaji TNI
8 Januari 2024
Berita terkini: Kader Gerindra bermain di proyek food estate kebun singkong Prabowo, Jokowi tanggapi kritik Anies Baswedan tentang gaji TNI.
Baca Selengkapnya5 Perusahaan Industri Pertahanan Amerika Serikat Kena Sanksi Cina
7 Januari 2024
Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada lima perusahaan bidang industri pertahanan sebagai balasan atas tindakan salah
Baca SelengkapnyaPerang Bawa Lonjakan Keuntungan bagi Industri Pertahanan AS pada 2024
19 Desember 2023
Di saat PBB menyerukan gencatan senjata di Gaza, industri pertahanan AS justru mengharapkan ledakan keuntungan dari perang ini.
Baca SelengkapnyaDefend ID: Industri Pertahanan RI Tak Terpengaruh Konflik Hamas vs Israel
10 Oktober 2023
Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin mengatakan konflik tidak hanya terjadi antara Hamas dan Israel.
Baca SelengkapnyaJokowi Targetkan Industri Pertahanan Indonesia Masuk Top 50 Dunia pada 2025
19 September 2023
Presiden Jokowi mengharapkan industri pertahanan Indonesia dapat masuk ke dalam peringkat 50 besar dunia pada 2025.
Baca Selengkapnya